Mohon tunggu...
Divia Ayu Prihatina
Divia Ayu Prihatina Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Education is Investation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Potensi dan Kreativitas Generasi Muda sebagai Agent of Change dalam Dunia Ekonomi Kreatif di Media Sosial

10 Desember 2021   01:31 Diperbarui: 10 Desember 2021   01:39 1379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada yang berperan sebagai pelaku usaha, ada yang berperan sebagai pengiklan, ada juga yang berperan sebagai pengonsumsi. Disadari atau tidak, tindakan mereka saat ini sudah membawa arah penggunaan media sosial pada kepentingan yang positif.

Sebagaimana pemikiran Max Weber yang mengartikan bahwa tindakan sosial merupakan tindakan individu yang mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sebaliknya, tindakan individu yang diarahkan kepada benda mati atau obyek fisik semata tanpa dihubungkan dengan tindakan orang lain bukan suatu tindakan sosial. 

Hal itu juga yang dilakukan oleh generasi muda dalam menjalankan ekonomi kreatif di media social saat ini, mereka melakukan suatu tindakan di media sosial untuk diarahkan kepada orang lain. Oleh karena itu, menurut Weber tindakan manusia merupakan bagian utama dari kehidupan sosial.

Berdasarkan pemikiran Weber, Durkheim dan Pareto. Individu melakukan suatu tindakan berdasarkan atas pengalaman, persepsi, pemahaman dan atas suatu obyek stimulus atau situasi tertentu. 

Di sini Weber melihat tindakan sosial berkaitan dengan interaksi sosial. Sesuatu tidak akan dikatakan tindakan sosial jika individu tersebut tidak mempunyai tujuan dalam melakukan tindakan tersebut. 

Melihat peran generasi muda dalam menjalankan ekonomi kreatif di media social, misalnya kita melihat seorang selebgram yang sedang melenggak-lenggok mengenakan busana batik khas daerah, yang ia lakukan adalah mempromosikan suatu produk di Instagram atau biasa disebut endors. 

Bukan tanpa tujuan ia melakukan hal itu, melainkan untuk menarik perhatian orang lain (pembeli) agar tertarik membeli produk yang sedang dipromosikannya. Artinya, dalam tindakannya tersebut selegram A memiliki makna yang ingin ditujukan pada beberapa individu di luar sana.

Begitu pun generasi muda yang berperan sebagai pelaku usaha, mereka dikatakan melakukan tindakan sosial berdasarkan pengalaman dan pemahamannya sebagai seorang pelaku usaha harus menyusun strategi agar barang atau jasa yang ditawarkannya dapat dilihat oleh orang lain. Selain itu, tindakan yang mereka lakukan pun mempunyai makna dan mafaat bagi kehidupan banyak orang.

Sementara dengan konsep rasionalitas, Weber membagi beberapa macam tindakan sosial. Semakin rasional tindakan sosial tersebut, maka semakin mudah memahaminya. 

Adapun pembagian tindakan sosial itu terbagi menjadi empat macam. Pertama tindakan rasionalitas instrumental, yaitu tindakan yang ditentukan oleh harapan-harapan yang memiliki tujuan untuk dicapai dan menentukan nilai dari tujuan itu sendiri. Bila individu tersebut bertindak rasional maka tindakannya pun dapat dipahami.

Kedua rasionalitas yang berorientasi nilai, yaitu tindakan yang didasari oleh kesadaran keyakinan mengenai nilai-nilai yang penting seperti etika, estetika, agama, dan nilai-nilai lainnya yang mempengaruhi tingkah laku manusia dalam kehidupannya. Tindakan ini masih rasional meski tidak serasional tindakan pertama, sehingga tindakannya masih dapat dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun