Mohon tunggu...
Diva AzzahraSalsabila
Diva AzzahraSalsabila Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa UIN Malang Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Cara Memahami Atensi Anak

9 Oktober 2020   11:15 Diperbarui: 9 Oktober 2020   11:21 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kali ini saya akan membahas tentang atensi yang terjadi pada anak -anak. Atensi sendiri dari artikel yang saya baca adalah istilah lain dari kata perhatian. Perhatian dalam sebuah proses menangkap informasi dengan menggunakan indra, proses mengingat maupun proses kognitif lainnya. Biasanya anak yang mempunyai atensi baik dapat memusatkan dan juga mempertahankan konsentrasi pada aktivitas yang dilakukannya. Seperti disaat anak sedang bermain menyusun balok, menggambar, dan juga saat berinteraksi dengan teman sebayanya. Kemampuan seperti ini di masa -- masa sekolah sangatlah penting. Karena anak harus memusatkan perhatian maupun konsntrasi pada berbagai hal yang dia lakukan terkait dengan materi akademisnya.

Menurt Gisella, kemampuan atensi yang sebaiknya dimiliki anak berumur 1 -- 2 tahun adalah 5 menit, anak umur 3 -- 4 tahun 10 menit, dan anak umur 4 -- 5 tahun 15 menit. Meski begitu tetap saja anak pada masa balita, kemampuan konsentrasinya tidak sebaik usia di atasnya. Tapi meski perhatian sang anak masih dengan mudah beralih bukan berarti anak tidak memiliki kemampuan berkonsentrasi. 

Perkembangan atensi anak terdiri dari dua hal yaitu atensi spontan maksutnya timbul dengan sendirinya atau timbul secara refleks. Yang ke dua adalah atensi tidak spontan yang biasanya timbul secara tidak sengaja. Atensi tersebut akan mempengaruhi timbulnya perhatian tersebut atau respon yang diberikannya.

Sebenarnya atensi pada anak sudah ada sejak mereka masih bayi atau masa -- masa pertama di hari kelahirannya. Karena bayi sejak lahir sebenarnya sudah bisa untuk merespon dan juga memperhatikan lingkungan sekitarnya. Walau pun hal itu tidak tampak secara nyata dan belum dipahami oleh sebagian orang -- orang dewasa. Dikarenakan bayi memang memiliki cara sendiri untuk menyampaikan apa yang diperhatikannya. Perkembangan atensi anak pertama kali dimulai sejak berumur 6 bulan pertama di masa bayinya. Hal ini dapat berpengaruh pada kecerdasan sang anak dimasa pra sekolah nanti.

Menurut Jhon Flavel ( 2004 ) tahapan perkembangan atensi anak ada lima yang menguraikan secara legkap bahwa aspek atensi anak berkembang seiring dengan tumbuh kembang anak itu sendiri : 

1. Masa anak tumbuh besar

Jika anak sudah mulai tumbuh semakin besar si anak akan lebih mampu memahami dan juga bisa mengendalikan atensinya atas apa saja yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Bisa saja berhubungan dengan orang terdekat maupun dengan lingkungan di sekitarnya. Memang pada awal -- awal anak akan memperhatikan sesuatu dengan tidak secara mendalam. Namun lama kelamaan seiring dengan anak yang semakin tumbuh besar ia akan mulai fokus dan memperhatikan apa saja hal yang dilihatnya dengan seksama. 

2. Atensi yang tegas 

Sesuai dengan umurnya semakin anak bertambah usia maka anak akan mulai mampu memberikan atensi dengan tegas dan itu merupakan tanda bahwa si anak memiliki perkembangan yang cukup baik dan mampu menyesuaikan kemampuannya sendiri. Dalam hal ini anak sudah bisa diamati si anak menjurus kepada bidang akademik apa yang nantinya akan menjadi minatnya. 

3. Mengarahkan atensi

Ketika anak sudah mampu mengembangkan kemampuannya untuk mengarahkan atensinya maka tahap selanjutnya adalah bagaimana si anak bisa menemukan kata kunci atau sikap yang penting dan juga sikap siap untuk memperhatikan secara penuh. Agar anak mampu mengarahkan atensi atau perhatiannya secara total dan mendalam. Seperti misalnya anak mulai memahami dan mampu memberikan atensi penuh pada nada -- nada dan gerak yang diajarkan oleh sang guru yang berhubungan dengan lagu atau tarian, sehingga apa yang di ajarkan guru tersebut akan menjadi pegangan baginya dan menentukan responnya bahwa semua bagian pelajaran pada hal tersebut sangatlah penting.

4. Mengembangkan kemampuan

Pada tahap akhir ini perkembangan atensi anak dapat ditandai dengan kemampuan anak tersebut untuk mampu mengembangkan kemampuannya dan juga memonitor atensinya secara langsung dan dapat diarahkan olehnya secara pribadi atau diri sendiri. Tanpa adanya memerlukan bantuan sepenuhnya dari orang -- orang dewasa ataupun dari pendidikannya. Mereka bisa menetapkan apakah mereka telah menggunakan strategi yang tepat dan apakah mereka telah menggunakan pendekatan yang tepat ketika mereka mengalami serangkaian peristiwa yang kompleks dan membutuhkan atensi atau perhatian secara mendalam. Contohnya sang anak menciptakan tarian atau gerakan sendiri tanpa bantuan atau menggambar sendiri dengan bagus tanpa meminta bantuan. 

Perkembangan atensi anak bisa dilihat dan diperhatikan selama proses pembelajaran yang anak terima di sekolah maupun dirumah. Yakni dari kemampuan memberikan perhatian pada materi yang diberikan serta memberikan respon yang baik atas hal yang dibuktikan dengan tingkay kreatif serta prestasi yang anak miliki. Semua itu telah berhubungan dengan atensi yang anak berikan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun