Mohon tunggu...
Diva Trianza Maulidia
Diva Trianza Maulidia Mohon Tunggu... Mahasiswa - be happy be bright be you!

Holla, everyone!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Punya Minat Besar dengan Dunia Reporter? Yuk, Simak Baik-baik Hal Berikut Ini!

23 Oktober 2021   20:30 Diperbarui: 23 Juni 2022   20:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak sekali cabang dari bidang jurnalistik, salah satunya reporter. Kegiatan wawancara merupakan makanan sehari-hari bagi para reporter. Apa saja, sih, hal yang harus kita ketahui jika ingin berkecimpung dalam dunia reporter? Tentunya kalian harus paham betul terkait tujuan, tahapan, kelebihan dan kekurangan dalam kegiatan wawancara! 

TUJUAN WAWANCARA

1. Menciptakan hubungan baik di antara kedua belah pihak (pewawancara dan narasumber).

Pewawancara harus memiliki kenyamanan dalam menyampaikan pertanyaannya dan bebas dari rasa cemas atau pun takut. Hal yang sama juga harus didapatkan oleh narasumber, yaitu kenyamanan dan kebebasan menjawab tetapi jawaban yang diberikan harus memudahkan pewawancara dalam memahaminya. Dengan demikian, proses wawancara akan berjalan lancar dan terciptalah hubungan yang baik antara kedua belah pihak.

2. Menggali informasi yang dibutuhkan.

Selama proses wawancara berlangsung, kedua belah pihak berkesempatan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Pewawancara membutuhkan informasi terkait rumusan masalah suatu hal dan subjek wawancara membutuhkan informasi mengenai tujuan diadakannya wawancara tersebut.

3. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subjek wawancara. 

Subjek wawancara akan menghasilkan kegiatan konstruktif, yaitu menciptakan dan menyusun sebuah informasi yang ia rangkai sendiri berdasarkan fakta yang ada.

3 TAHAPAN WAWANCARA

1. Persiapan

  • Menentukan tujuan.

Proses berlangsungnya wawancara dapat terlaksana dengan baik jika pewawancara menetapkan tujuan wawancara sejak awal. Hal ini dilakukan agar pembahasan yang dibicarakan tidak melenceng dari topik/tema yang sudah diusung sehingga informasi yang didapat pun sesuai dengan yang diharapkan.

  • Menyiapkan pertanyaan.

Untuk menggali informasi yang dibutuhkan, pewawancara harus menetapkan bentuk pertanyaan yang akan dilontarkan. Jika memilih bentuk pertanyaan bebas maka pewawancara bebas bertanya kepada narasumber dengan satu syarat, yaitu tetap memperhatikan pertanyaan yang berhubungan dengan data-data yang diinginkan. 

Jika memilih bentuk pertanyaan terpimpin maka pewawancara harus membuat daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci sebelum melakukan proses wawancara.

  • Mencari responden yang relevan dengan informasi yang akan digali.

Dalam menetapkan responden, pewawancara harus memperhatikan kesesuaian antara data/informasi yang akan digali dengan posisi/tokoh responden. Keduanya harus relevan agar informasi yang diperoleh pun sesuai yang diharapkan. 

Selain itu, responden dalam wawancara diperbolehkan melebihi satu orang dengan syarat responden tersebut harus sesuai dengan konteks yang akan dibicarakan saat wawancara.

  • Menetapkan jumlah reponden yang akan diwawancarai.

Jumlah responden dapat disesuaikan dengan kebutuhan informasi/data yang diharapkan. Jika informasi yang dibutuhkan banyak, carilah beberapa narasumber agar tidak memberatkan hanya kepada satu orang yang nantinya memungkinkan jawaban yang diberikan tidak maksimal.

  • Menetapkan jadwal pelaksanaan wawancara.

Penetapan kepastian terhadap waktu pelaksanaan wawancara perlu dilakukan dan disepakati oleh pewawancara dan narasumber. Hal ini sangat penting dilakukan, terlebih jika narasumber yang kita wawancarai adalah tokoh penting yang mempunyai keterbatasan waktu dan jadwal yang padat.

2. Pelaksanaan

  • Memilih pertanyaan-pertanyaan yang sangat terarah dan dibutuhkan dalam rangka mengumpulkan informasi.

Narasumber tentunya memiliki penetapan durasi wawancara yang telah disepakati oleh kedua belah pihak sebelum pelaksanaan wawancara dilakukan. 

Jika narasumber memberikan durasi yang relative sedikit maka kita harus menyesuaikan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk bertanya hal-hal yang memang terarah pada informasi yang ingin didapat. Untuk itu, sebelum melakukan wawancara susunlah pertanyaan sistematis yang dianggap paling penting terlebih dahulu.

  • Mengadakan wawancara.

Proses ini adalah tahapan inti dari langlah-langkah wawancara. Pada proses ini, terjadilah interaksi tanya jawab. Peran pewawancara sangat besar di sini, pewawancara harus bisa mengendalikan situasi wawancara yang nyaman agar narasumber bersemangat dan memberikan jawaban yang jelas. Dengan demikian, tujuan dalam menggali informasi pun dapat dicapai dengan baik.

3. Penutup

  • Menyusun laporan wawancara.

Laporan wawancara berisikan dokumentasi dan hasil dari proses wawancara itu sendiri. Laporan ini dibuat dan dipublikasikan untuk membagikan informasi, pengetahuan, atau pun manfaat dari kegiatan wawancara yang sudah dilakukan. Jadi, tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, melainkan untuk banyak orang.

  • Mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan wawancara.

Evaluasi ini bertujuan memeriksa kesesuaian pertanyaan dengan jawaban yang diberikan oleh narasumber. Selain itu, evaluasi juga dilakukan untuk memeriksa kembali jika ada pertanyaan yang terlewat maka bisa ditanyakan kembali kepada narasumber.

  • Mengadakan diskusi tentang hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan wawancara.

Proses ini termasuk ke dalam evaluasi akhir. Dengan melakukan evaluasi akhir, pewawancara bisa mengetahui mengenai tercapai atau tidaknya tujuan dalam memperoleh informasi yang diharapkan.

KELEBIHAN WAWANCARA

  • Sarana pengungkapan diri bagi subyek wawancara

Bagi beberapa orang, rasanya sulit untuk mengungkapkan keadaan pribadi yang dimilikinya. Dengan adanya wawancara, tentunya pewawancara memancing pertanyaan-pertanyaan yang bisa membuat subjek wawancara secara tidak langsung telah mengungkapkan kondisinya. Wawancara seperti ini sangat dibutuhkan di dalam hubungan antarpribadi jika lawan bicara kita adalah orang yang tertutup.

  • Pelengkap data

Artinya, ketika pewawancara melakukan pengumpulan data dari suatu sumber, misalnya kuesioner. Jika pewawancara merasa informasi yang didapatkannya kurang maka dia berhak melakukan wawancara kembali dengan cara yang lain. Jadi, ada banyak macam wawancara dan dari satu wawancara yang sudah mengasilkan informasi bisa merambah ke informasi lain yang didapatkan.

  • Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi

Kegiatan observasi yang dilakukan bisa sekaligus dilakukan dengan teknik wawancara. Dengan kata lain, seseorang dapat mewujudkan dua kegiatan sekaligus untuk mendapatkan data/informasi yang diharapkan.

  • Berinteraksi langsung.

Subjek wawancara yang berhadapan langsung dengan pewawancara mempunyai peluang besar untuk menjalin hubungan antarpribadi yang baik, sehingga diharapkan informasi yang diperoleh pun bisa sesuai dengan yang diharapkan.

  • Fleksibel dalam proses wawancara berlangsung.

Dalam penggalian informasi dapat menyesuaikan kebutuhan jika jawaban yang diberikan narasumber kurang memuaskan pihak pewawancara, pewawancara berhak bertanya kembali atas kesepakatan bersama.

KELEMAHAN WAWANCARA

  • Memerlukan banyak waktu, tenaga, dan biaya.

Waktu wawancara tidak dapat dilakukan kapan saja. Kadang responden hanya punya waktu sedikit, sehingga untuk menjawab seluruh pertanyaan diperlukan beberapa kali wawancara. 

Berdasarkan pengalaman, penelitian yang sampelnya banyak dan secara geografis berbeda domisilinya, dapat memakan waktu sekitar enam bulan. Tentunya tenaga yang dibutuhkan pun sangat luar biasa melelahkan. Selain itu, biaya yang diperlukan juga banyak, seperti biaya transportasi, supervisi lapangan, dan imbalan untuk responden.

  • Menuntut keahlian, keterampilan, dan penguasaan bahasa yang baik dari pewawancara.

Untuk dapat memperoleh informasi yang diharapkan, sangat penting sekali peran pewawancara yang diharuskan memiliki keahlian dalam menggunakan bahasa yang baik agar responden dapat memahaminya dengan baik juga dan baru terwujudlah jawaban yang sesuai dengan harapan pewawancara.

  • Sangat bergantung pada situasi dan kondisi lingkungan.

Laju dan materi wawancara sangat dipengaruhi oleh situasi sekitar tempat wawancara berlangsung. Terkadang jika melakukan wawancara di tempat yang tidak kondusif, hasil wawancara pun menjadi tidak maksimal.

Referensi : Santoso H, Wijaya AS. 2021. Teknik Wawancara. Idemedia. Bogor

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun