Bahasa berperan penting sebagai alat komunikasi, interaksi, dan identitas diri dalam kelompok sosial. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan di Indonesia, memainkan peran kunci dalam memudahkan komunikasi di antara berbagai daerah yang memiliki bahasa yang beragam.Â
Penggunaan bahasa di ruang terbuka diatur oleh konteks sosial, seperti situasi formal atau informal, status sosial, dan tujuan komunikasi. Di Fakultas Teknik Universitas Andalas, penggunaan bahasa di ruang terbuka, termasuk dalam bentuk tulisan di majalah dinding, sangat penting untuk memastikan komunikasi yang efektif.Â
Penelitian mengenai penggunaan bahasa Indonesia di ruang terbuka di universitas dapat membantu memahami bagaimana penggunaan bahasa yang baik dan benar dapat memengaruhi efektivitas komunikasi. Penggunaan bahasa yang benar juga merupakan media untuk memartabatkan bahasa Indonesia dan sebagai implementasi rasa cinta pada negara serta identitas diri.
Penelitian akan dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Andalas untuk menguji penggunaan bahasa di ruang terbuka, seperti majalah dinding. Metode deskriptif kualitatif akan digunakan untuk menganalisis pola bahasa, tanda baca, dan penggunaan bahasa Indonesia yang benar. Data yang dikumpulkan akan digunakan untuk mengidentifikasi tema-tema utama terkait dengan penggunaan bahasa yang tepat. Penelitian ini diharapkan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengaruh penggunaan bahasa terhadap komunikasi efektif di lingkungan tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang mendalam menjelaskan objek yang diteliti. Metode ini menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kata-kata dari individu dan perilaku yang diamati. Tujuan penelitian deskriptif adalah menyajikan fenomena yang ada tanpa menguji hipotesis tertentu. Â Penelitian ini menggunakan data dari media di ruang publik seperti papan mading, poster, dan iklan. Pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami subjek penelitian secara holistik dan deskriptif dalam konteks alami. Pendekatan ini membangun pengetahuan berdasarkan perspektif konstruktif atau partisipatori.Â
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dengan menggunakan kamera handphone dan kamera digital. Langkah-langkah analisis data meliputi mencermati jenis poster, mengambil foto, menganalisis data, mengelompokkan kesalahan, dan menyusun data berdasarkan jenis kesalahan.Â
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis penggunaan bahasa yang tercermin dalam media komunikasi non-verbal, yaitu mading, di Fakultas Teknik Universitas Andalas. Melalui analisis ini, dapat dipahami bagaimana bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi, nilai, dan budaya dalam ruang publik kampus. Mading sebagai salah satu saluran komunikasi visual memiliki peran penting dalam memperkuat hubungan antara civitas akademika dan menjadi sarana edukasi yang efektif, baik untuk mahasiswa, dosen, maupun staf. Dengan memahami penggunaan bahasa yang ada pada mading, diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai cara berkomunikasi yang sesuai dengan norma dan konteks kampus.Â
Berdasarkan hasil analisis, aspek fisik mading di Fakultas Teknik Universitas Andalas rata-rata memiliki ukuran yang hampir seragam. Sebagian besar ukuran yang digunakan berkisar sekitar 120 x 200 cm dan memiliki bentuk persegi panjang. Selanjutnya, lokasi penempatan mading sebagian besar terletak hampir sepanjang jalan menuju ruang dekanat dan ruang jurusan Fakultas Teknik Universitas Andalas, karena berada di area strategis yang sering dilewati banyak orang.
 Penjabaran di atas memberikan kesimpulan bahwa media ruang terbuka memberikan dampak terhadap penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil analisis, terdapat kesalahan dalam aspek bahasa media ruang terbuka seperti mading di Fakultas Teknik Universitas Andalas, terutama pada ejaan penyingkatan kata jalan.Â
Kesalahan tersebut tidak hanya terjadi pada media ruang terbuka seperti poster di mading Fakultas Teknik Universitas Andalas, tetapi juga hampir pada setiap media luar, baik pada papan nama instansi pemerintah, usaha perdagangan, iklan luar ruang, petunjuk lalu lintas, dan sebagainya. Hal ini tentunya memberikan dampak yang besar terhadap penggunaan bahasa bagi orang yang melihat.Â
Masyarakat akan sering melihat kesalahan dalam setiap tulisan yang ada di media luar ruang tersebut. Sementara itu, diksi atau pilihan kata yang digunakan dalam media ruang terbuka tersebut sudah baik dan terdapat penggunaan kata dari bahasa asing. Struktur bahasa yang digunakan sudah baik, meskipun masih terdapat beberapa struktur bahasa yang belum tepat.Â
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa pada ruang terbuka seperti mading di Fakultas Teknik Universitas Andalas mencerminkan keberagaman informasi yang disampaikan, mulai dari pengumuman akademik, kegiatan organisasi, hingga pesan-pesan sosial yang relevan dengan kehidupan kampus. Pemilihan bahasa yang digunakan menunjukkan adaptasi terhadap kebutuhan audiens, baik dalam bentuk formal maupun informal.Â
Selain itu, penggunaan elemen bahasa visual, seperti gambar dan simbol, turut memperkaya pesan yang disampaikan, sehingga memudahkan pemahaman oleh pembaca. Dengan demikian, ruang terbuka seperti mading di Fakultas Teknik Universitas Andalas tidak hanya berfungsi sebagai media informasi, tetapi juga sebagai ruang bagi proses komunikasi yang dinamis di lingkungan akademik. Berdasarkan hasil analisis terdapat beberapa saran mengenai penggunaan bahasa di ruang terbuka seperti mading untuk meningkatkan efektivitas madingsebagai media komunikasi di Fakultas Teknik Universitas Andalas. Saran tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk pengelola mading lebih memperhatikan keberagaman audiens yang ada termasuk mempertimbangkan variasi bahasa yang digunakan agar lebih inklusif dan mudah dipahami oleh semua orang.
2. Penggunaan bahasa yang baik dan benar juga harus diperhatikan pada media ruang terbuka, mengacu pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan. Pasal khusus yang membahas tentang penggunaan bahasa pada media luar ruang yaitu pasal 36, 37, dan 38. Maka dari itu, ada ketentuan hukum yang sebaiknya tidak dilanggar karena media luar ruang tentunya memberikan pengaruh terhadap penggunaan bahasa banyak orang.
3. Selain itu, penggunaan desain visual yang lebih menarik dan terstruktur dengan baik dapat meningkatkan daya tarik serta mempermudah penyampaian informasi.
4. Penelitian ini bisa menjadi acuan untuk bagi peneliti lain jika ingin meneliti hal yang berkaitan dengan analisis kesalahan berbahasa secara khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H