Mohon tunggu...
diva priyanka
diva priyanka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Masyarakat Madani dan Kerukunan Antar-Umat Beragama

26 November 2021   22:43 Diperbarui: 26 November 2021   22:55 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assallamuallaikum Wr.Wb.

Halo teman teman semua, pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan sedikit ilmu yang saya punya mengenai Masyarakat Madani dan Kerukunan Antarumat beragama. Sebelumnya, apakah masyarakat madani itu? mungkin sudah tidak asing di telinga teman teman atau bahkan sudah banyak yang mengetahui pengertian dari masyarakat madani. Namun, pada kesempatan ini saya akan memberikan penjelasan yang lebih lengkap mengenai masyarakat madani, semoga bermanfaat!

Pengertian Masyarakat Madani

Masyarakat madani adalah sebuah sebutan untuk suatu masyarakat yang memiki adab dalam membangun, menjalani, serta memaknai kehidupannya. Masyarakat madani akan mudah terwujud jika telah menerapkan prinsip demokrasi dengan baik. Dalam Bahasa arab, kata madani juga dikenal dengan sebutan al mujtama al madani, sedangkan dalam Bahasa inggris isilah masyarakat madani adalah civil society. Masyarakat yang pernah berkembang di Madinah pada zaman Nabi Muhammad SAW merupakan masyarakat madani yang mana biasa disebut juga dengan al khair. 

Masyarakat madani selalu digambarkan sebagai masyarakat yang memiliki tipikal hidup yang sejahtera, damai, dan rukun serta saling menunjukkan adanya ketergantungan antara satu dengan yang lain. Selain itu masyarakat madani juga menggambarkan jiwa kebersamaan, kesetiakawanan, tolong menolong, dan sifat tenggang rasa terhadap sesama. Gambaran masyarakat madani terhadap masyarakat pluralisme ditujukan sebagai kondisi yang lahir secara alamiah di mana terjadi di tengah masyarakat yang memiliki perbedaan.

Karakteristik Masyarakat Madani

Terdapat beberapa karakteristik masyarakat madani yang dapat teman-teman ketahui dari beberapa buku dan dapat kita teladani untuk dapat mewujudkan terciptanya masyarakat madani. Salah satunya adalah terintigrasinya individu dan kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui kontak sosial. Adam B Seligman mendefinisakan bahwa masyarakat madani atau civil soecity sebagai seperangkat gagasan etis yang mengejawantahkan dalam berbagai tatanan sosial dan yang paling utama adalah pernyataan ini usahanya untuk menyelaraskan atau menyamakan kepentingan antara individu dengan masyarakat dan antara masyarakat sendiri dengan kepentingan negara. Pada dasarnya konsep dari masyarakat madani mengandung arti yang selaras di mana sama sama menginginkan suatu masyarakat yang dapat menjungjung tinggi nilai dan norma peradaban dan demokrasi. Prinsip kenegaraan yang diterapkan pada masyarakat Madinah saat di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW yaitu prinsip dasar masyarakat madani dalam konsep politik islam yang sebenarnya.

Kerukunan antarumat beragama

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya orang lain tentu memerlukan sosialisasi dan kerja sama dengan makhluk sekitar dalam kehidupannya. Bicara mengenai manusia tentu tidak terlepas dari agama, karena sudah kodratnya seluruh manusia membutuhkan agama di dalam hidupnya sebagai pedoman atau pegangan dalam menjalankan kehidupan di dunia. Agama sebagai salah satu pedoman untuk berprilaku suci, selalu mengajarkan untuk menghargai dan menghormati. Namun, pada kenyataannya para penganut agama pada saat ini terlihat lebih tertarik kepada nilai agama yang bersifat emosional dan sensitif sehingga sangat mudah menyinggung pihak yang memiliki keyakinan berbeda dengan penganut agama tersebut. 

Dalam pandangan islam kerukunan beragama pada semestinya merupakan suatau hal atau nilau yang sudah tertanam dalam masyarakat. Islam telah mengajarkan bahwa Allah sudah mengurus Rasul-Nya kepada setiap umat manusia (QS. Al-Nahl (16) : 36). Pada zaman Nabi Muhammad telah terjadi hubungan yang baik dari kelompok non muslim dan kelompok muslim. Pada minggu awal setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekkah ke Madinah, tepatnya pada tahun 622 M, beliau menggabungkan dan mempersatukan warga kota dan sekitarnya. Tidak hanya itu, beliau juga mengizinkan terbentuknya daulah islam dengan konstutusinya yang biasa dikenal dengan sebutan Piagam Mandinah.

Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun