Mohon tunggu...
Divani Truna Wijayanti
Divani Truna Wijayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Prodi Tadris IPS.

Just Introvert girl in Gen Z with her hoby exactly writing, she likes sweet foods so much, obssesed with kuromi and purple things.🍦💜✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Perkembangan Konsep Diri, Moral, Nilai, Sikap dan Kreativitas?

1 November 2024   10:00 Diperbarui: 2 November 2024   14:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pin.it/6AEvRp6oF 

     Sedangkan pada konsep ini lebih fokus pada keberhasilan seseorang dalam memiliki kemampuan berinteraksi dengan kehidupan sosial mereka. Biasanya seseorang dengan konsep diri ini mereka lebih banyak memiliki relasi atau disebut dengan high social-butterfly. Individu yang memiliki konsep diri ini mereka sangat nyaman juga mudah dengan bergaul kepada banyak orang, memiliki banyak teman dan teman baru serta mampu membangun hubungan yang sehat dengan banyak orang.

Konsep diri terus berubah dan berkembang seiring waktu. Erikson memandang perkembangan konsep diri melalui serangkaian tahapan perkembangan psiko-sosial yang dilalui sepanjang kehidupan, dari masa kanak-kanak hingga dewasa. 

Konflik yang berhasil diselesaikan pada setiap tahap perkembangan akan membantu membentuk identitas yang kuat dan sehat, sementara konflik yang tidak terselesaikan dapat memengaruhi tingkah laku maladaptif dan ketidakstabilan identitas. 

Carl Rogers ia mengatakan bahwa konsep diri yang positif sangat penting bagi kesejahteraan psikologis individu, termasuk dalam lingkungan pendidikan. Jika siswa memiliki konsep diri yang positif, mereka cenderung merasa lebih kompeten dan termotivasi untuk mencapai prestasi akademis yang baik. 

Siswa dengan konsep diri akademik yang positif cenderung lebih percaya diri, lebih terbuka terhadap pembelajaran baru, dan lebih mampu menghadapi kegagalan dengan sikap yang konstruktif. Hal ini dapat meningkatkan prestasi sekolah mereka. 

Emosi adalah respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap suatu stimulus, baik dari luar maupun dari dalam dirinya. Emosi mencakup perasaan subjektif yang bisa berupa senang, marah, sedih, takut, atau jijik, dan biasanya disertai dengan perubahan fisiologis, seperti detak jantung yang meningkat atau perubahan ekspresi wajah.

 Walter Cannon dan Philip Bard dalam Teori Cannon-Bard menyatakan bahwa emosi dan reaksi fisiologis terjadi secara bersamaan dan independen.

 Ketika seseorang mengalami situasi yang memicu emosi, otak mengaktifkan respons tubuh dan perasaan emosional secara bersamaan. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku laku (reaksi tubuh) tidak selalu menjadi penyebab dari emosi yang dirasakan, tetapi keduanya saling terkait dalam proses yang kompleks. 

Karakteristik emosi ada 5 yaitu: 

1. Intensitas emosi

    Emosi pada anak seringkali bersifat intens, dengan reaksi yang kuat terhadap situasi tertentu. Ini berarti bahwa anak dapat merasakan emosi dengan sangat mendalam, baik positif maupun negatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun