Fluktuasi harga minyak memiliki implikasi yang kompleks terhadap neraca pembayaran Indonesia. Sebagai negara pengimpor minyak, kenaikan harga dapat memperburuk defisit neraca pembayaran dengan meningkatkan biaya impor energi, sementara penurunan harga dapat memberikan sedikit kelonggaran fiskal namun juga mengurangi pendapatan dari ekspor energi. Pentingnya diversifikasi ekonomi menjadi lebih jelas dalam menghadapi fluktuasi ini, dengan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor-sektor non-minyak untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi yang tidak stabil. Manajemen yang hati-hati dalam kebijakan fiskal dan moneter diperlukan untuk menjaga stabilitas neraca pembayaran dan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H