Tantangan dalam Penerapan Pola Makan Sehat
Meskipun pengetahuan ibu meningkat, masih ada tantangan dalam penerapan pola makan yang tepat bagi balita. Salah satu tantangan utamanya adalah waktu yang terbatas. Banyak ibu yang bekerja sehingga harus menitipkan anak-anak mereka kepada nenek atau saudara, membuat mereka tidak bisa memantau langsung pola pemberian makan anak.
Selain itu, meskipun ada peningkatan dalam pola makan balita, asupan gizi harian mereka belum optimal. Penilaian dengan menggunakan formulir SQ-FFQ dan 24-hour food recall menunjukkan bahwa rata-rata asupan gizi balita belum memenuhi 50% dari kebutuhan harian. Hal ini menandakan bahwa ibu-ibu masih perlu konsistensi dalam menerapkan pola pemberian makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Bagaimana Orang Tua Bisa Membantu Anak Makan Lebih Baik?
Untuk membantu anak-anak balita makan dengan lebih baik dan menghindari gangguan makan seperti anoreksia, orang tua dapat menerapkan beberapa langkah sederhana namun efektif:
- Berikan variasi makanan: Sajikan makanan dengan bentuk, warna, dan rasa yang menarik untuk anak. Ini dapat meningkatkan minat anak terhadap makanan.
- Tetapkan jadwal makan yang teratur: Dengan jadwal yang teratur, anak akan terbiasa dengan waktu makan dan dapat mengenali rasa lapar serta kenyang.
- Ciptakan suasana makan yang menyenangkan: Hindari memaksa anak untuk makan. Cobalah untuk membuat waktu makan menjadi pengalaman yang menyenangkan dengan makan bersama atau memberikan contoh pola makan yang sehat.
- Pantau asupan gizi: Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup, terutama dalam hal protein, lemak, dan karbohidrat. Jika anak menolak jenis makanan tertentu, cobalah mencari alternatif makanan yang setara dalam hal kandungan gizinya.
Proyek edukasi dan pendampingan gizi yang dilakukan oleh Diva Nur Choiriyah, mahasiswi gizi UNESA, telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan perubahan perilaku ibu dalam menghadapi masalah gangguan makan pada balita. Meskipun penerapan pola makan sehat masih menjadi tantangan, edukasi gizi terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman ibu tentang pentingnya pola makan yang tepat.
Langkah-langkah sederhana seperti memberikan variasi makanan, menciptakan suasana makan yang menyenangkan, dan memantau asupan gizi anak dapat membantu mengatasi masalah gangguan makan pada balita. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak balita dapat tumbuh lebih sehat dan berkembang dengan baik sesuai dengan usianya. Penerapan pola pemberian makan yang sesuai dengan usia balita adalah kunci untuk menjaga kesehatan dan mencegah gangguan gizi di masa depan.
Sumber :
- Jurnal Ikatan Dokter Anak Indonesia : Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada Batita https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/gerakan-tutup-mulut-gtm-pada-batita Â
- Artikel Kementrian kesehatan RI : Responsive Feeding Agar Si Kecil Lahap Makan https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240328/0845184/responsive-feeding-agar-si-kecil-lahap-makan/
- Antolis, P., Ratu, I. and Mexitalia, M. (2012) ‘Proporsi Dan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Yang Mengalami Kesulitan Makan Di Semarang (Studi Kasus Di Kelurahan Tandang Dan Kelurahan Sendangguwo)’, Jurnal Kedokteran Diponegoro, 1(1), p. 137587.
- Husien, F., Ismail, D. and Sitaresmi, M.N. (2016) ‘Hubungan Infantile Anorexia dengan Perkembangan Kognitif’, Sari Pediatri, 14(6), p. 379. Available at: https://doi.org/10.14238/sp14.6.2013.379-83.
- Istiqomah, A. and Nuraini, A. (2018) ‘Balita Di Posyandu Kaswari Dusun Kanggotan Kidul Pleret Bantul Yogyakarta’, Ilmu Kebidanan, pp. 12–20.
- Maulidya, H. and Muniroh, L. (2020) ‘Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dengan Kejadian Gerakan Tutup Mulut (GTM) Dan Status Gizi Pada Baduta’, Media Gizi Kesmas, 9(1), p. 23. Available at: https://doi.org/10.20473/mgk.v9i1.2020.23-28.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H