Para komunitas fans bola yang biasa custom pada jasa milik Hasan mengaku bahwa biasanya custom baju bola saat akan berangkat ke stadion untuk menyaksikan secara langsung.
"Sekarang kan lagi pandemi, jadi ngga bisa nonton langsung ke tribun. Jadi ya males juga bikin custom baju kalau hanya nontonnya di tv" tutur Ari, salah satu pelanggan Hasan yang sering mampir.
Untuk custom souvenir sendiri Hasan mengaku jarang ada pesanan karena di desa memang jarang diminati souvenir-souvenir custom seperti gelas, biasanya Hasan seringkali mendapat pesanan souvenir custom ini dari tempat kelahiran istrinya, yaitu Sukabumi.
Kehadiran aplikasi-aplikasi belanja online yang sangat ramai dipakai juga membuat Ina dan Hasan tergoda untuk membuka tokonya di dalam situs belanja online tersebut. Apalagi di tengah pandemi semacam ini, banyak orang yang lebih memilih untuk belanja melalui situs online, daripada harus terjun sendiri dan berkerumun bersama banyak orang.
Hasan dan Ina akhirnya memberanikan diri untuk membuka toko aksesorisnya di salah satu situs belanja online karya anak bangsa.
"Lagi rame kan situs-situs belanja online, apalagi pas pandemi gini. Jadi coba-coba aja, dijualin semua yang ada di toko. Alhamdulillah ada yang beli nyampe ke Semarang dan Jakarta"
Ina mengaku dirinya tidak terlalu memfokuskan diri untuk berjualan di situs online melainkan lebih memfokuskan dirinya pada toko yang asli.
"Lebih di fokusin ke toko disini aja, online mah buat bonus aja sekalian nambah-nambah. Disini nya juga ribet ngurusin dua anak masih pada kecil, ngga ada pegawai juga" tutur Ina sambil terkekeh.
Selain membuka tokonya di situs belanja online Hasan dan Ina mengaku bahwa di dalam pandemi ini mereka juga mengambil kesempatan lain yaitu menjual berbagai macam jenis masker.
Karena lokasi tokonya yang strategis, Ina mengakui bahwa banyak orang yang mampir ke tokonya hanya sekedar untuk membeli masker.
"Karena lokasi kami cukup strategis, dipinggir jalan gini, banyak orang lalu lalang. Jadi suka ada aja yang lupa ngga bawa masker, jadi beli dulu gitu disini." Tutur Ina.