Mohon tunggu...
Diva Luvina Pramashanda
Diva Luvina Pramashanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember angkatan 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Sistem Perekonomian Liberal Beserta Dampaknya

14 Maret 2023   10:55 Diperbarui: 14 Maret 2023   10:59 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalian tentunya sudah tidak asing dengan sistem perekonomian liberalisme. Ada beberapa negara yang dipercaya menganut sistem perekonomian liberalisme. Namun, tidak semua orang paham dan mengerti bagaimana jalannya sistem perekonomian liberalisme tersebut, apa tujuan suatu negara memakai sistem perekonomian itu, dan bagaimana dampak kepada masyarakat dan pemerintahan jika suatu negara menganut sistem perekonomian liberalisme. Di sini kita akan membahas apa itu sistem ekonomi liberal dan bagaimanakah dampaknya terhadap masyarakat dan juga pemerintah.

Sistem perekonomian liberal termasuk ke dalam salah satu wujud dari sistem perekonomian yang dimana sistem tersebut mempunyai keleluasaan yang sangat tinggi bagi setiap individu yang melakukan kegiatan ekonomi. Sederhananya, setiap ketetapan untuk perekonomian yang ada di dalam sistem ini akan selalu mengarah kepada ekonomi pasar. Tidak hanya itu, sistem perekonomian liberal juga sangatlah mengutamakan semua hak miliki pribadi. Sistem perekonomian liberal ini sering sekali dihubungkan dengan sistem perkonomian kapitalis.

Sistem perekonomian liberal adalah sistem ekonomi yang implementasinya memberikan keleluasaan penuh terhadap orang-orang dalam pengelolaan bisnis atau perusahaannya. Setiap individu di dalam sistem perekonomian ini memiliki hak atas semua hal yang berhubungan dengan ekonominya sendiri. Selain diketahui sebagai sistem kapitalis, sistem perekonomian ini juga diingat sebagai sistem perekonomian pasar bebas, serta sebagai ekonomi laissez-faire.

Berikut merupakan ciri-ciri dari suatu negara yang menganut sistem perekonomian liberal:

1. Harganya akan dibentuk di pasar bebas

2. Terdapat keleluasaan untuk memiliki usaha dan bersaing

3. Keterbatasan adanya campur tangan pihak pemerintah

4. Memiliki kebebasan untuk mempunyai alat produksi pribadi

5. Semua hal yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi berlandaskan pada prinsip keuntungan (laba)

Suatu negara yang menerapkan sistem perekonomian liberal tentunya memiliki tujuan tertentu. Sama seperti tujuan adanya sistem perekonomian liberal, negara-negara tersebut pasti bertujuan sebagai berikut:

1. Memberikan serta mengembangkan keleluasaan pada setiap orang yang melakukan persaingan sehat di pasar.

2. Hak kepemilikian pribadi atas segala faktor produksi akan diakuisisi.

3. Harga yang ditentukan adalah suatu hal yang terjadi dengan cara tidak alami. Dimana harga pasar tersebut didapatkan dari adanya penertiban pasar yang telah dilaksanakan oleh suatu negara lewat kebijakan perundang-undangan.

Pada penerapan sistem perekonomian liberal, pihak pemerintah tidak memiliki begitu banyak kontribusi. Karena seperti yang sudah dijelaskan pada ciri-ciri negara yang menganut sistem perekonomian liberal bahwa pihak pemerintah memiliki keterbatasan untuk ikut andil dalam sistem tersebut. Namun, pihak pemerintah tetap memiliki beberapa peran dalam pelaksanaannya. Berikut peran-peran pihak pemerintah terhadap negara yang menganut sistem perekonomian liberal:

1. Mengadakan anggaran yang cukup selektif. Hal ini mencakup penghapusan dana subsidi pemerintah.

2. Mengadakan liberalisasi terhadap sektor keuangan.

3. Mengadakan liberalisasi terhadap perdagangan.

4. Mengadakan privatisasi BUMN.

Pada setiap sistem perekonomian negara, pastilah ada kelebihan dan kekurangan. Berikut ialah kelebihan dari sistem perekonomian liberalis:

1. Produksi barang tentu saja akan berdasarkan pada apa yang dibutuhkan oleh pasar.

2. Munculnya berbagai produk yang memiliki kualitas tinggi.

3. Dapat memicu tumbuhnya sikap kreatif dan juga inovatif pada para pengusaha.

Kemudian, di samping adanya kelebihan pasti terdapat kekurangan. Berikut ialah kekurangan dari sistem perekonomian liberalis:

1. Terdapat kesenjangan perekonomian pada masyarakat

2. Terdapat eksploitasi sumber daya alam yang melebihi kapasitas kebutuhan

3. Menyebabkan adanya persaingan secara tidak sehat terhadap para pengusaha

4. Pengusaha baru akan mengalami kesulitan dalam mencari pendapatan

Dengan banyaknya kekurangan pada sistem perekonomian liberal tersebut, apakah tetap ada negara-negara yang menerapkan sistem perekonomian ini? Tentu saja ada. Banyak negara-negara di dunia menerapkan sistem perekonomian liberal ini. Negara-negara ini ialah Albania, Italia, Belgia, Yunani, Jerman, Bulgaria, Perancis, Denmark, Finlandia, Islandia, Hungaria, Austria, Netherlands, Romania, Polandia, Portugal, Rusia, Ukraina, Switzerland, Spanyol, United Kingdom, Swedia, Norwegia, dan masih banyak lagi.

Umumnya, sistem perekonomian liberal terkait erat terhadap politik multilateral. Keadaan ini lah yang dapat mengakibatkan berkurangnya kewenangan pemerintahan hingga serendah-rendahnya. Namun, sistem perekonomian liberal berbanding terbalik dengan sistem perekonomian sosialis, sistem perekonomian ekologi, dan juga sistem perekonomian proteksionis. Sistem perekonomian liberalis ini secara tidak langsung bertentangan dengan ketiga sistem sebelumnya.

Sistem perekonomian liberalis ini seingkali menjadi penyebab terhambatnya keadilan dan  dapat mendukung hak ketenagakerjaan dan keadilan sosial yang menjadikannya suatu keniscayaan untuk dijadikan prioritas tertinggi dalam suatu negara. Hal ini dikarenakan sistem perekonomian liberal ini memberikan prioritas kepada pemilik modal, investor, dan kapitalis. Namun, di sisi lain, psosisi masyarakatnya berada di pinggiran atau tergolong dalam kelompok marjinal.

Lalu mengapa Negara Indonesia merasa diuntungkan dari pengaruh sistem perekonomian liberal jika Negara Indonesia ini tidak menerapkan sistem perekonomian tersebut? Dari sini lah kita dapat melihat bahwa sebuah propaganda yang telah dibentuk oleh Thatcher Reagan telah mendapatkan momentumnya. Hal ini mengakibatkan terdapat peraturan yang berkaitan dengan dunia. Contohnya seperti liberalisasi dan privatisasi. Hal ini telah terjadi pada saat sesudah adanya krisis dari tahun 1997 sampai 1998. Beberapa kebijakan perkonomian yang telah ada pada saat ini pun tampaknya masih cenderung mengikuti sistem perekonomian liberal.

Berikut ini lah contoh-contoh sistem perekonomian liberal:

1. Pihak pemerintah yang dilarang ikut andil dalam kegiatan ekonomi

2. Sumber produksi yang akan dikuasai oleh pihak swasta

3. Masyarakat dari suatu negara tersebut mempunyai keleluasaan dalam berkreasi pada saat sedang melakukan kegiatan ekonomi

4. Memiliki efisiensi produksi yang cukup tinggi

6. Hak milik pribadi diakuisisi

Itulah tadi sedikit penjelasan mengenai sistem perekonomian liberal dengan ciri-ciri, kelebihan, kekurangan, dan juga dampak dari sistem perekonomian ini terhadap suatu negara yang menerapkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun