Mohon tunggu...
Diva Fisya Anafri
Diva Fisya Anafri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Nama : Diva Fisya Anafri NIM : 43222010010 Jurusan : Akuntansi Kampus : Universitas Mercu Buana Dosen : Prof. Dr. Apollo Daito, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Edwin Sutherland dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

14 Desember 2023   22:19 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:09 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deskripsi ini menguraikan teori asosiasi diferensial sebagai salah satu teori kriminalitas dalam sosiologi Amerika. Ia menyatakan bahwa teori-teori ini bersandar pada penelitian sosiologi yang dilakukan oleh para sosiolog Amerika. Menurutnya, akar penyebab kriminalitas, sesuai dengan prinsip-prinsip teori tersebut, dapat diidentifikasi dalam kelompok-kelompok sebagai sistem sosial yang spesifik. Hal ini menyebabkan individu-individu di dalamnya menjadi pelaku kejahatan.

Penjelasan ini didasarkan pada konsep dominan dalam sosiologi dan kriminologi Amerika, yang melihat masyarakat sebagai sekumpulan kelompok yang beragam, tersusun secara berbeda-beda secara horizontal dan vertikal. Individu ditempatkan pada persimpangan yang berbeda, sehingga mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor yang berbeda. Kelompok-kelompok ini memiliki perbedaan dalam pandangan dunia, norma, dan nilai budaya, yang mungkin bertentangan dengan norma-norma perilaku umum.

Edwin Hardin Sutherland mengemukakan bahwa masing-masing kelompok memiliki kecenderungan kuat untuk menghormati pandangan dunia, aturan, dan norma perilaku internalnya, yang berdampak kuat pada anggotanya. Oleh karena itu, kepribadian terbentuk di bawah pengaruh kelompok tempat individu tersebut tinggal, menerima norma-norma yang mengaturnya. Jika kelompok tersebut didominasi oleh norma-norma nakal, maka individu yang berasal dari kelompok tersebut akan cenderung menjadi anak nakal.

Konsep ini menyimpulkan bahwa anak nakal adalah produk dari kelompok, dan karena itu, kepribadian anak nakal harus dijelaskan secara sosiologis, melalui pengaruh dalam kelompok tempat individu tersebut berada. Oleh karena itu, dalam penelitian kriminologi, fokus utama adalah untuk memahami struktur kelompok nakal, proses pembentukannya, aturan perilaku, dan hubungan di dalamnya.

Teori diferensiasi ini dipengaruhi oleh tiga teori lain, yaitu teori ekologi dan transmisi budaya, simbolik-interaksionisme, dan teori konflik budaya. Dari pengaruh-pengaruh ini, dapat disimpulkan bahwa munculnya teori diferensiasi didasarkan pada beberapa prinsip:

1. Setiap individu cenderung menerima dan mengakui pola perilaku yang dapat diadopsi.

2. Kegagalan dalam mengikuti pola perilaku dapat menyebabkan inkonsistensi dan ketidakharmonisan.

3. Konflik budaya dianggap sebagai prinsip dasar dalam menjelaskan munculnya perilaku kriminal.

Dengan demikian, teori diferensiasi ini menekankan penerimaan pola perilaku, konsekuensi dari ketidaksesuaian, dan peran konflik budaya sebagai faktor utama dalam memahami terjadinya kejahatan.

Teori kriminalitas dalam sosiologi Amerika mencakup beberapa teori, antara lain:
•Teori Asosiasi Diferensial
•Teori Disorganisasi Sosial
•Teori Konflik Budaya
•Teori Subkultur dan Budaya Tandingan
•Teori Anomie

Penulis mengakui adanya perbedaan pandangan di antara penulis-penulis yang membahas topik tersebut, terutama ketika berbicara tentang teori klasifikasi, termasuk teori asosiasi diferensial. Ada pandangan bahwa teori ini dapat dimasukkan ke dalam kategori etiologi eksogen, yang mencari penyebab perilaku kriminal dan menyimpang dari faktor-faktor di luar kepribadian individu, melainkan hadir dalam struktur sosialnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun