Selain itu, kita juga bisa mengurangi frekuensi mencuci dan mengganti produk pembersih kimia dengan alternatif alami seperti cuka atau baking soda untuk membersihkan permukaan. Adapun para produsen diharapkan mampu berinovasi dalam menciptakan produk pemberish yang lebih ramah lingkungan, serta pemerintah perlu membuat regulasi yang mendukung. Adanya kerja sama antara semua pihak, kita bisa menjaga kebersihan tanpa merusak lingkungan.
Adapun sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah surfaktan, terdapat beberapa penelitian yang telah dikembangkan yaitu dengan menciptakan produk berbasis bio-surfaktan contohnya dengan cara pembuatan sabun dari
buah lerak seperti penelitian yang dilakukan oleh Handayani dkk (2024) dengan judul "Pemanfaatan Buah Lerak Menjadi Sabun Ramah Lingkungan Pada UMKM Jagakarsa". Buah lerah lerak merupakan buah yang biasa disebut sebagai atau yang biasa disebut soapnuts merupakan buah yang bentuknya mirip seperti kacang walnut yang tumbuh di pohon dengan ketinggian mencapai 10 meter. Buah lerak diketahui mengandung saponin yang tinggi. Senyawa saponin ini dapat digunakan sebagai surfaktan alami. Oleh karena itu, buah lerak banyak dimanfaatkan sebagai bio-surfaktan untuk membuat sabun maupun deterjen ramah lingkungan.
Lalu bagaimana caranya saponin dalam buah lerak mampu membersihkan pakaian? Mekanisme kerja saponin dalam buah lerak sama dengan surfaktan pada umumnya yaitu mampu menurunkan tegangan permukaan air serta mampu menghasilkan busa, sehingga masyarakat pada umumnya memanfaatkan buah lerak sebagai detergen tradisional untuk mencuci pakaian, sebagai bahan pembersih rambut, lantai, muka, ruangan sampai dengan membersihkan binatang peliharaan.
Memahami peran surfaktan dalam kehidupan kita, kita sebagai konsumen memiliki tanggung jawab untuk memilih produk yang lebih bijak. Adanya upaya memilih produk pembersih yang mengandung surfaktan ramah lingkungan atau biodegradable, menggunakan dosis yang tepat sesuai dengan petunjuk penggunaan, kita tidak hanya menjaga kebersihan diri dan rumah tangga, tetapi juga berkontribusi aktif dalam melestarikan lingkungan.
Selain itu, penggunaan surfaktan ramah lingkungan dapat mendukung inovasi di bidang kimia. Bagi generasi muda, mempelajari tentang surfaktan merupakan salah satu langkah awal untuk berkontribusi dalam pengembangan produk-produk inovatif dan berkelanjutan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Mari bersama-sama kita wujudkan masa depan yang jauh lebih baik. Masa depan ada di tangan kita, dengan memulai perubahan dari diri sendiri, kita dapat mewujudkan mimpi akan dunia yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H