Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa sabun dapat membersihkan kotoran dan minyak dengan mudah dalam waktu yang cepat? Atau mengapa air dan minyak yang tidak dapat bersatu ternyata dapat disatukan dengan menggunakan sabun? Lalu, mengapa deterjen yang biasa kita gunakan baik dalam bentuk cair dan serbuk dapat membuat pakaian kita menjadi bersih dan berkilau? Jawabannya terletak pada senyawa ajaib yang disebut surfaktan yang berupa singkatan dari istilah (surface active agents) atau agen aktif permukaan,surfaktan ini memiliki kemampuan sebagai agen pembersih kotoran dan minyak dalam waktu yang singkat.
Lalu, apa itu surfaktan? Menurut Wardana dkk (2019) pada penelitiannya yang berjudul Utilization of Glycerol from Used Oil as an Ester Glycerol Surfactant, surfaktan merupakan suatu senyawa atau molekul yang sekaligus memiliki gugus hidrofilik dan gugus hidrofobik sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan air. Dalam ilmu kimia, molekul surfaktan ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Melalui gambar molekulnya, dapat diketahui surfaktan termasuk ke dalam salah satu jenis molekul amfilik (bersifat ganda) karena bagian kepala dari molekul surfaktan memiliki gugus polar atau hidrofilik (suka air) dan bagian ekor dari molekul surfaktan bersifat non polar atau hidrofobik (suka minyak). Menurut Ghosh dan Pramanik (2020) dalam penelitiannya yang berjudul "Self-assembly of Surfactants: An Overview on General Aspects of Amphiphiles" mengungkapkan bahwa pada bagian kepala molekul surfaktan mengandung gugus polar seperti gugus hidroksil (-OH), gugus karboksil (-COOH) atau gugus sulfonat (SO3-) yang mana gugus fungsi tersebut dapat larut dalam air. Sedangkan pada bagian ekor molekul surfaktan terdiri dari rantai panjang hidrokarbon seperti gugus alkil (C8 -- C20) dengan rantai lurus. Gugus ini tidak larut dalam air sehingga adanya gugus non polar dalam molekul surfaktan digunakan untuk berinteraksi dengan fase lipid atau minyak.
Surfaktan merupakan salah satu zat yang sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari. Lalu apakah surfaktan hanya ada dalam produk sabun dan deterjen? Jawabannya surfaktan tidak hanya digunakan dalam produk sabun dan deterjen ya! Surfaktan juga dapat digunakan dalam produk perawatan diri seperti kosmetik sampai dengan produk farmasi seperti obat-obatan loh! Berikut beberapa contoh produk yang mengandung surfaktan beserta fungsinya yang dilansir melalui beberapa jurnal penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dkk (2020) "Kajian Pustaka Surfaktan dalam Sediaan Pembersih". Serta penelitian yang dilakukan oleh Sett dkk (2023) "Surfactant as a drug carrier".
- Cleansing bars: dibuat dengan mencampurkan surfaktan dengan bahan lain sehingga dapat dibentuk menjadi bentuk batang yang berfungsi untuk mengangkat kotoran.
- Pembersih wajah: surfaktan dalam pembersih wajah sebagai sediaan kosmetik dapat berfungsi untuk mengangkat minyak, kotoran dan kulit mati.
- Sabun: Surfaktan dalam sabun dapat membantu mengangkat kotoran, minyak, dan bakteri dari kulit kita. Bagian hidrofilik dari surfaktan akan menarik air, sedangkan bagian hidrofobik menarik kotoran.
- Sampo: Sama seperti sabun, surfaktan dalam sampo membersihkan rambut dan kulit kepala dari minyak dan kotoran. Selain itu, surfaktan juga membantu membentuk busa yang membuat rambut lebih mudah dibersihkan
- Deterjen: Surfaktan dalam deterjen sangat efektif dalam menghilangkan noda pada pakaian. Surfaktan memecah partikel kotoran menjadi lebih kecil sehingga mudah dibilas oleh air
Namun ternyata selain digunakan sebagai agen pembersih, surfaktan juga dapat digunakan dalam produk farmasi seperti obat-obatan loh! Lalu apa fungsi surfaktan dalam aplikasi produk farmasi? Surfaktan dalam produk farmasi dalam digunakan sebagai agen drug deliver atau agen penghantar obat. Apa yang dimaksud dengan drug deliver? Drug deliver merupakan suatu proses pengiriman obat ke tempat tujuan di dalam tubuh. Secara sederhana, drug deliver merupakan salah satu cara kita untuk memastikan obat sampai ke tempat yang tepat di dalam tubuh dan bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Lalu mengapa surfaktan sebagai agen drug deliver itu sangat dibutuhkan dalam produk farmasi? Jawabannya karena surfaktan mampu menjaga stabilitas obat dan mencegah obat terurai atau mengendap sebelum sampai ke tempat tujuan di dalam tubuh.
Bagaimana mekanisme kerja surfaktan sebagai agen pembersih? Mekanisme kerja surfaktan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:Â
Secara sederhana, mekanisme surfaktan sebagai agen pembersih kotoran melalui gambar diatas yaitu ketika ditambahkan sabun ke dalam kotoran maka ekor surfaktan yang bersifat hidrofobik akan menempel pada bagian kotoran kemudian mengikat kotoran tersebut sampai dengan terbentuk gumpalan yang disebut dengan misel. Setelah kotoran terbentuk menjadi gumpalan, bagian kepala surfaktan yang bersifat hidrofilik akan terbawa air ketika proses pembilasan. Mekanisme ini yang membuat sabun atau deterjen dapat membersihkan minyak maupun kotoran dalam wadah atau baju dalam waktu yang singkat.Â
Selain itu, molekul surfaktan juga dapat membantu untuk menurunkan tegangan permukaan (seperti terbentuknya gelembung saat menambahkan sabun ke dalam air, karena sabun mampu mengurangi tegangan permukaan air). Surfaktan juga mampu mengurangi tegangan antar muka dua zat yang berbeda (seperti tercampurnya air dan minyak dengan bantuan sabun) serta dapat meningkatkan kestabilan partikel (seperti menjaga partikel kecil/kotoran agar tidak bergabung dan membentuk gumpalan).
Peran surfaktan sebagai agen pembersih yaitu surfaktan dapat terserap ke dalam permukaan partikel minyak dan air serta bertindak sebagai agen yang dapat mengurangi atau menghambat penggabungan partikel kecil berupa kotoran agar saling menjauh sehingga partikel kotoran tidak bisa bergabung kembali dan kotoran lebih larut dalam air yang mudah dibilas.