Mesin mereka juga cukup awet. Melahap total 844 putaran, mereka hanya kalah dari Mercedes dalam raihan jumlah lap. Hanya alami satu masalah mesin, ditambah Sebastian Vettel yang beberapa kali melintir.
Musim lalu, persaingan di papan tengah cukup ketat dan seru untuk dilihat karena kesenjangan performa antar tim pada zona ini cukup tipis. Klasemen akhir musim lalu menjadikan Mclaren sebagai raja di papan tengah, tentu secara otomatis membuat tim yang berbasis di Woking, Inggris ini menjadi target utama pesaingnya.
Bagaimana dengan Mclaren sendiri, apakah mereka siap untuk mempertahankan gelar raja papan tengah dan dekatkan jarak ke tiga besar tim papan atas?
Tes pramusim berjalan lancar bagi Mclaren, tanpa hambatan dan tanpa gangguan apapun. Tim prinsipal mereka, Andreas Seidl mengklaim ini adalah tes pramusim terbaik dalam lima tahun terakhir. Kumpulkan 804 lap yang hanya kalah dari Ferrari serta Mercedes adalah suatu hal yang impresif.
Dari catatan waktu, Mclaren tak terlalu menonjol. Carlos Sainz Jr cetak raihan 1 menit 16,820 detik dan hanya cukup untuk posisi keenam tercepat dengan ban C4.Â
Catatan waktu yang sebenarnya tidak bisa dibilang buruk, namun jika dibandingkan dengan pesaing terkuat mereka saat ini, Racing Point, jelas waktu tersebut tak cukup cepat.
Raihan tercepat mereka sepanjang tes kemarin diraih oleh Sergio Perez dengan waktu 1 menit 16,658 detik. Memang di posisi kelima tercepat, terpaut 0,4 detik dari Renault di posisi ketiga tercepat. Tetapi, di sinilah letak luar biasanya.
Sergio Perez menggunakan ban C3 untuk raih waktu tercepatnya, dua tingkat lebih keras daripada Daniel Ricciardo yang gunakan ban C5.
Hasil tes yang impresif ini tentunya membawa tim pada optimisme tinggi. Mereka bukan hanya berpeluang besar kuasai papan tengah sejak ronde pertama di Australia namun juga berpeluang menjadi pengganggu bagi Ferrari dan Red Bull. Kecepatan yang ditampilkan saat tes sangatlah menjanjikan.
Walaupun memang mobil RP20 yang diklaim Sergio Perez sebagai mobil terbaik yang pernah ia kendarai ini secara desain terlihat meniru mobil Mercedes musim 2019, W11. Namun, itu bukanlah tindakan ilegal. Dan sepertinya, usaha dan uang dari Lawrence Stroll, ayah dari Lance Stroll mulai terlihat.