Tim ini alami masalah elektronik sepanjang tes kemarin. Berulang kali mobil VF19 berhenti di trek dan sebabkan bendera merah dikibarkan, pertanda sesi dihentikan sementara.
Tim Racing Point, tim yang musim lalu bernama Force India dan bangkrut di tengah musim kemudian dibeli oleh ayah dari pembalap mereka sendiri, Lawrence Stroll ini, tampil sedikit mengecewakan pada pramusim kemarin.Â
Bisa jadi mereka menyimpan kecepatan mereka, karena mereka memilih fokus pada reliabilitas dan memahami karakter ban. Meski fokus pada reliabilitas, mereka hanya raup 248 lap saja sepanjang tes, dan tidak pernah tembus 100 lap dalam sehari tes. Catatan waktu, mereka hanya lebih baik dari duo Williams di dasar.
*************
Dari semua itu, kita belum bisa menarik kesimpulan apapun atau menilai sesuatu. Ini hanyalah tes, bukan ajang mencari kecepatan. Yang tercepat saat tes, mungkin bisa jadi memang cepat saat balapan nanti, namun hasil tes tak menjamin apapun.Â
Yang tidak cepat, bisa jadi mereka memang tidak kompetitif atau belum kompetitif atau memang menyimpan potensi mereka, alias "sandbagging". Tidak ada jaminan.
Kenapa begitu, banyak sekali faktor pembeda antar tim di tes pramusim ini. Mulai dari perbedaan program yang dilakukan, ada yang mengincar waktu tercepat, ada yang fokus ke reliabilitas, perbedaan settingan tiap mobil, perbedaan jenis kompon yang dipakai, kita tidak tahu seberapa berat bahan bakar yang dibawa, apa mode mesin yang dipakai, dan masih banyak faktor pembeda lainnya.
Tetapi, meski tidak ada jaminan, kita dapat sedikit melihat bagaimana jalannya musim nanti. Sejauh ini mobil paling kompetitif dan terlihat sangat meyakinkan adalah milik Ferrari, SF90. Sekali lagi, tidak ada jaminan.Â
Kemudian, jika dilihat dari hasil tes pramusim, papan tengah terlihat akan sangat ketat, terutama tiga tim: Renault, Toro Rosso dan Alfa Romeo. Bukan hanya lebih ketat, tetapi juga akan lebih dekat jaraknya dengan tim papan atas.
Tapi, sekali lagi. Tidak ada jaminan. Hehe...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H