Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor - Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Solusi Spiritual untuk Doom Spending, Membangun Keseimbangan Emosional

3 Oktober 2024   22:25 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:35 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by theeverygirl.com

Para gen Z dan milenial banyak yang mengutamakan apa yang dianggap penting oleh lingkungan atau sosial media sebagai kebutuhan. Sosial media, misalnya, menjadi salah satu faktor pendorong yang kuat dalam menciptakan perasaan 'harus memiliki' barang-barang tertentu---baik itu pakaian, gadget, atau gaya hidup. 

Padahal, kebanyakan barang-barang tersebut hanyalah keinginan yang dipicu oleh dorongan sosial untuk terlihat relevan atau diterima oleh kelompok.

Penting bagi kalian untuk memahami bahwa kepuasan sejati datang dari dalam, bukan dari pengakuan orang lain. Dengan sering melakukan refleksi diri, kepercayaan diri kalian akan terbangun dengan lebih kuat dan menumbuhkan kebiasaan finansial yang sehat.

5. Latihan Bersyukur: Menghargai Apa yang Sudah Dimiliki

Latihan bersyukur dapat mengubah cara pandang kalian terhadap kehidupan dan konsumsi. Dengan secara sadar mengucap syukur atas apa yang sudah dimiliki, kalian akan merasa lebih puas dan tidak terdorong untuk terus menambah barang baru. Latihan bersyukur bisa membantu kalian merasa cukup dengan apa yang sudah dimiliki.

Kalian bisa berlatih dengan mencatat hal-hal yang kalian syukuri setiap hari, mulai dari hal kecil seperti senyum seorang sahabat atau waktu bersama keluarga. 

Latihan ini akan menanamkan rasa cukup yang kuat, sehingga tumbuh pola pikir yang tidak bergantung pada kepemilikan materi atau barang-barang baru untuk merasa bahagia.

Refleksi dan Harapan untuk Masa Depan

Dear Gen Z dan Milenial, kami ingin kalian tahu bahwa kalian tidak sendirian dalam menghadapi tekanan sosial dan konsumerisme yang ada saat ini. Kami memahami bahwa godaan untuk terus mengikuti tren bisa sangat kuat. 

Namun, tolong sadari bahwa kebahagiaan sejati tidak datang dari memiliki barang-barang terbaru, melainkan dari rasa syukur dan kesadaran atas apa yang sudah dimiliki.

Generasi kami mungkin tumbuh dalam kondisi yang berbeda, tetapi kami ingin kalian memahami bahwa pengelolaan emosi sangat penting dalam menghadapi dunia konsumsi yang semakin menggoda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun