Akibatnya, tekanan finansial terasa makin membebani, menambah kecemasan dan tekanan mental. Belanja impulsif memang memberikan kepuasan sesaat, tetapi pada akhirnya menimbulkan kecemasan yang lebih besar ketika rekening bank makin menipis dan tagihan paylater menumpuk.
Solusi dengan Pendekatan Spiritual
Sebagai orang tua, kami percaya bahwa salah satu cara untuk membantu generasi muda keluar dari lingkaran doom spending ini adalah dengan mengedukasi melalui pendekatan spiritual.
Pendekatan spiritual menawarkan jalan keluar yang berbeda dari sekadar tip mengelola keuangan. Lebih dari itu, pendekatan ini akan membawa kalian untuk menengok ke dalam diri sendiri, mencari makna, dan memahami apa yang benar-benar penting dalam hidup.Â
Berikut adalah beberapa pendekatan spiritual yang dapat membantu mengendalikan kebiasaan doom spending.
1. Mindfulness: Kesadaran dalam Berbelanja
Salah satu cara utama pendekatan spiritual adalah dengan mempraktikkan mindfulness atau kesadaran penuh.Â
Mindfulness akan membantu untuk hidup di saat ini, merasakan setiap dorongan yang muncul, termasuk ketika muncul keinginan untuk berbelanja. Dengan melatih mindfulness, kalian bisa belajar mengenali perasaan yang muncul sebelum melakukan pembelian.
Misalnya, saat melihat flash sale atau promosi besar-besaran di e-commerce, luangkan waktu sejenak untuk bertanya kepada diri sendiri, "Apakah aku benar-benar butuh barang itu atau hanya ingin memiliki karena barang itu sedang tren?"
Pertanyaan sederhana ini bisa membuat kalian lebih sadar akan perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Seiring waktu, kalian akan semakin terhubung dengan rasa syukur dan menemukan kebahagiaan dari hal-hal kecil yang sudah kalian miliki.
2. Meditasi: Menenangkan Pikiran, Mengurangi Kecemasan