Mohon tunggu...
Ditta Atmawijaya
Ditta Atmawijaya Mohon Tunggu... Editor - Editor

Pencinta tulisan renyah nan inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dua Dunia Pendidikan: Formal dan Nonformal

15 Juli 2024   14:42 Diperbarui: 15 Juli 2024   14:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku banyak berdiskusi dengan anak-anak. Aku tanya apa yang mereka suka, apa yang mereka rasakan sulit, dan apa yang mereka ingin coba. Selain itu, aku juga observasi cara mereka belajar. Misalnya, mereka lebih suka belajar di tempat yang tenang atau ramai, mereka lebih suka belajar melalui buku atau pengalaman langsung. Semua itu jadi bahan pertimbanganku."

Martha terdiam sejenak, merenungkan kata-kata Dewi. "Tapi, bagaimana kalau aku tidak bisa menjadi guru bagi mereka?"

"Itu kekhawatiran yang wajar, Martha. Homeschooling bukan berarti kamu harus jadi guru yang sempurna, lo. Banyak sumber daya yang bisa membantu, seperti kursus online, tutor, dan komunitas homeschooling. Selain itu, homeschooling juga memberi anak kesempatan untuk belajar mandiri, belajar keterampilan hidup yang sangat berharga."

"Katanya, lulusan homeschooling sekarang sudah banyak yang diterima di perguruan tinggi negeri, ya?" tanya Martha, mencari penegasan.

"Iya, benar. Banyak perguruan tinggi negeri yang sudah menerima lulusan homeschooling. Kurikulum homeschooling sudah disesuaikan dengan standar pendidikan nasional, sehingga mereka tetap bisa mengikuti ujian seleksi perguruan tinggi dengan baik."

"Jadi, menurutmu, pendidikan nonformal seperti homeschooling bisa setara dengan pendidikan formal?" Mata Martha berbinar penuh harap.

"Menurutku, bisa. Tapi tetap, itu kembali lagi ke karakter dan kebutuhan anak. Ada anak yang cocok dengan struktur sekolah formal, ada juga yang lebih berkembang dengan fleksibilitas homeschooling. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing."

"Kamu memberiku banyak pemahaman baru. Aku akan coba diskusi lebih dalam dengan anak-anak dan suami sebelum memutuskan."

Dewi menggenggam tangan Martha dengan hangat. "Yang terpenting adalah kenyamanan anak-anak. Apa pun pilihanmu, pastikan itu sesuai dengan keinginan mereka karena mereka yang akan menjalani prosesnya. Yang mereka butuhkan dari kita adalah dukungan sepenuhnya."

"Kamu benar. Aku akan pastikan keputusan ini sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak-anakku. Terima kasih, ya, Wi."

"Sama-sama, Tha. Yuk, incipi tehnya sebelum dingin."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun