"Serius, Bro? Di mana aja, tuh?" tanya Bang Ucok penasaran.
"Di beberapa kota besar udah mulai ada, kayak di Jakarta, Bandung, Surabaya. Coworking space ini dibuat sama pemda untuk mendukung para pekerja remote dan startup. Fasilitasnya juga lengkap, ada internet cepat, ruang rapat, bahkan pantry," jelas Mas Dedi sambil menunjukkan beberapa foto coworking space dari ponselnya.
"Jadi, rasanya kerja di coworking space sama nggak kayak di coffee shop?" tanya Bang Ucok sambil mengamati foto-foto tersebut.
"Hampir mirip, Ucok. Suasananya kondusif, fasilitas lengkap, dan kita bisa ketemu banyak orang dari berbagai bidang. Bedanya, di coworking space kita biasanya harus bayar sewa atau membership. Tapi, worth it banget, sih, karena fasilitasnya lengkap dan suasananya mendukung produktivitas," sahut Mas Dedi sambil menyeruput kopi lagi.
"Ngomong-ngomong, Ded, kalau pemda mau bikin coworking space, apa aja, ya, yang kira-kira perlu diperhatiin?" Sepertinya Bang Ucok mulai serius membayangkan tentang coworking space. Maklum, dia belum pernah mencoba tempat seperti itu.
"Yang pertama, tentu fasilitas. Internet cepat, meja kerja yang nyaman, ruang rapat, dan pantry harus ada. Terus, tempatnya harus strategis, gampang diakses, dan kalau bisa dekat dengan transportasi umum," jawab Mas Dedi dengan mantap.
"Betul, Bro. Terus, mungkin bisa ditambah fasilitas pendukung lain kayak printer, scanner, dan locker buat penyimpanan barang, ya," timpal Bang Ucok.
"Dan jangan lupa, suasana juga penting. Desain interior yang modern dan nyaman, serta pencahayaan yang bagus bisa bikin betah dan produktif," lanjut Mas Dedi. "Pemda juga bisa kerja sama dengan komunitas lokal atau startup untuk mengadakan acara atau workshop rutin di coworking space itu."
"Jadi, kalau disuruh milih, lo lebih suka kerja di coffee shop atau coworking space, Bro?" tanya Bang Ucok sambil tersenyum.
"Sebenarnya, tergantung kebutuhan dan mood aja. Kalau lagi pengen suasana santai dan nggak terlalu formal, gue lebih pilih coffee shop. Tapi kalau butuh fasilitas lebih lengkap dan suasana kerja yang lebih profesional, gue pilih coworking space," jawab Mas Dedi dengan bijak.
"Tapi, Ded, kadang gue kangen juga nongkrong di warung kopi deket rumah kayak gini. Lebih santai, lebih dekat, dan obrolannya lebih ngena," kata Bang Ucok sambil menepuk meja.