Terkadang, kita sebagai guru menginginkan anak berperilaku, berpikir seperti yang kita mau. Namun, jarang dari kita yang mau melakukan sebaliknya, masuk ke dunia mereka.Â
Setiap guru mungkin paham bahwa antara anak yang satu dan yang lainnya berbeda. Namun, tidak semua benar-benar melakukan pendekatan yang tepat.Â
Seringkali, yang menjadi kekurangan guru adalah "pengamatan". Sedangkan yang mahal adalah pengamatan yang dibuat menjadi ilmiah. Begitulah kurang lebih beberapa pemikiran Pak Vudu yang mengajak peserta workshop untuk merenung.
Pak Vudu lantas bercerita, jika guru pandai menggunakan seluruh pancainderanya, maka hal-hal yang terperhatikan bisa dibuat menjadi sebuah artikel. Ketika ada anak yang selalu mengintip malu-malu di pintu, misalnya. Coba perhatikan. Ajak berbicara, biarkan mereka bercerita lalu buatlah tulisan dan tambahkan dengan informasi-informasi yang relevan sehingga lebih ilmiah.Â
Hal demikian juga sering dilakukan oleh Pak Vudu bahkan sampai membawanya mendapat berbagai penghargaan dan pergi ke Jepang. Masya Allah.Â
See? Betapa banyak sesungguhnya sumber ide yang bisa dijadikan bahan tulisan selama kita mampu menajamkan pancaindera kita. Sebagaimana kutipan Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abbas, M.Pd., B.A. yang ditunjukkan Pak Vudu, "Tulis apa yang ada dalam pikiran, bukan memikirkan apa yang akan ditulis."
Kelas Artikel Ilmiah Populer
Setelah jumatan, peserta langsung dibagi menjadi dua kelas sesuai minat masing-masing. Ada kelas jurnal dan ada kelas artikel ilmiah populer.
Di masing-masing kelas, peserta difasilitasi oleh tim BBPMP untuk praktik langsung membuat tulisan. Saya dan Pak Dadan yang sama-sama dari Subang masuk ke kelas artikel ilmiah populer. Begitu pula dengan roomate saya, Bu Rachma yang merupakan Kepala Sekolah Penggerak di SDN Sukaresmi, Cianjur.
Di kelas ini saya juga bertemu dengan Bu Erni (saya mengenal beliau di Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat, KPPJB) dan Bunda Yulia (Ketua GLN Gareulis Jabar). Masya Allah, keduanya adalah senior dalam dunia kepenulisan.
Pak Idris Apandi, Widyaprada Ahli Madya BBPMP Jabar, hadir sebagai fasilitator kelas bersama Bu Muthia Pusparini. Keduanya membekali para peserta workshop terkait informasi majalah NADI yang diterbitkan BBPMP, artikel berita, feature, serta bagaimana cara membuat artikel ilmiah populer dari best practice.