Mohon tunggu...
Ditta Widya Utami
Ditta Widya Utami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan Pembelajar

A mom, blogger, and teacher || Penulis buku Lelaki di Ladang Tebu (2020) ||

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Asah Soft Skill Sejak Dini

24 November 2018   15:47 Diperbarui: 24 November 2018   15:58 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soft skill merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan sang pencipta. Termasuk soft skill adalah keterampilan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral serta keterampilan spiritual (Elfindri, dkk, 2010:67).

Dalam artikel "4 Soft skill Zaman Sekarang yang Paling Dicari" oleh Alexander Kusumapraja, dipaparkan hasil riset LinkedIn di awal tahun ini terhadap 2.000 pemilik bisnis tentang soft skill apa yang paling dicari dari karyawan mereka. Hasilnya adalah: kepemimpinan, komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan manajerial waktu.

Soft skill dapat diasah sejak dini salah satunya dengan ikut berorganisasi. Di lingkungan sekolah terdapat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang dapat mengasah soft skill siswa. Dengan menjadi pengurus OSIS, maka siswa akan belajar memimpin, bertanggung jawab, problem solving, berkomunikasi secara baik dan efektif, bekerja dalam tim (bekerja sama), serta manajemen waktu yang dapat menjadi bekal berarti bagi siswa di masa yang akan datang.

SMPN 1 Cipeundeuy telah melaksanakan seleksi tahap awal bagi calon pengurus OSIS masa bakti 2019-2020 pada hari Sabtu (24/11/2018). Seleksi yang diikuti peserta didik kelas VII dan VIII meliputi tes tulis, wawancara, tes bakat seni, keagamaan dan kemampuan baris berbaris.


Dari seratus lebih peserta yang daftar, terpilih 50 orang yang lulus menjadi pengurus OSIS. Tapi seleksi ini masih belum berakhir. Enam peserta terbaik masing-masing dari kelas VIII dan VII akan dipasangkan menjadi bakal calon ketua dan wakil ketua OSIS. 

Selanjutnya keenam pasang bakal calon tersebut akan diseleksi lagi menjadi tiga pasang calon ketua-wakil ketua OSIS. Puncaknya adalah pesta demokrasi yang akan diikuti oleh keluarga besar SMPN 1 Cipeundeuy.

Enam peserta terbaik seleksi pengurus OSIS kelas VIII (Dok. Pribadi)
Enam peserta terbaik seleksi pengurus OSIS kelas VIII (Dok. Pribadi)
Enam peserta terbaik seleksi pengurus OSIS kelas VII (Dok. Pribadi)
Enam peserta terbaik seleksi pengurus OSIS kelas VII (Dok. Pribadi)
Sebelum pesta demokrasi (pemilu) dimulai, ketiga pasang calon akan berkampanye menyampaikan visi misinya jika terpilih. Kegiatan ini akan berlangsung di semester genap tahun ajaran 2018/2019. Saat masa kampanye berakhir, maka seluruh warga SMPN 1 Cipeundeuy berhak menentukan pilihan suaranya dalam pemilihan umum. Persis sebagaimana pemilu pada umumnya, akan ada masa pencoblosan dan perhitungan suara.

Pasca terpilihnya ketua dan wakil ketua OSIS yang baru, maka para pengurus baru akan mendapat Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) sebagai bekal menjadi pengurus OSIS maupun MPK (Majelis Perwakilan Kelas).

 Nah, banyak sekali bukan soft skill yang dapat diasah dengan menjadi pengurus OSIS/MPK di sekolah? Sayang, dari tahun ke tahun jumlah peminat untuk menjadi pengurus OSIS tampaknya berkurang. Semoga kemajuan teknologi menuju revolusi industri 4.0 tidak mengikis kemampuan dan kemauan anak-anak untuk belajar berorganisasi sejak dini. Karena biar bagaimana pun, soft skill masih menjadi faktor utama yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

*Elfindri, dkk. (2010). Soft Skill untuk Pendidik. Bandung: PT. Baduose Media.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun