Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Pada periode KKN Juli 2022 -- Januari 2023 sebanyak 3000 mahasiswa  UNS diterjunkan ke 15 wilayah yang terbagi menjadi 387 kelompok. Salah satu kelompok KKN UNS pada periode Juli 2022 -- Januari 2023 yaitu kelompok 262. Kelompok 262 KKN UNS diterjunkan di Desa Kendal Kecamatan Kendal Kabupaten Ngawi, yang kemudian berfokus di salah satu dusun yaitu Dusun Ngijo.
Bersama Ibu-ibu Desa Kendal, Kelompok 262 KKN UNS mengadakan kegiatan "Edukasi dan Sosialisasi Pengembangan Usaha Kreatif melalui Pembuatan Ecoprint".Â
Sosialisasi dan pelatihan ini diselenggarakan pada (02/08/2022) dan bertempat di posko Kelompok 262 KKN UNS. Menurut Bu Hani selaku Ibu Ketua RW mengatakan bahwa sebagian besar Ibu-ibu di Dusun Ngijo, Kendal hanya sebagai ibu rumah tangga sehingga dengan adanya pelatihan ecoprint ini diharapkan bisa mengisi kegiatan dengan kreativitas dan membuka usaha baru melalui hasil produk ecoprint.
Ecoprint merupakan teknik mencetak pada kain menggunakan pewarna alami dari tanaman dan motif yang dihasilkan dari daun. Terdapat dua teknik pada ecoprint yaitu iron blanket dengan cara mengkukus dan teknik pounding dengan cara memukul. Teknik yang diajarkan kepada ibu-ibu Desa Kendal oleh Kelompok 262 KKN UNS yaitu teknik pounding dengan cara memukul.
Alat dan media ecoprint (totebag) yang dibawa ibu- ibu  yaitu papan/telenan sayur dan palu/pukul besi, sedangkan yang disediakan penyelenggara antara lain daun (daun singkong, daun papaya, daun jati, daun bayam, dan berbagai daun lainya), mika (plastik),tawas,air,cuka,wadah air, dan totebag putih polos.
Kegiatan dibagi menjadi tiga sesi. Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh Pradityo Dwi Hanugroho yang merupakan ketua penyelenggara, dengan dibantu oleh anggota kelompok 262,KKN Tematik UNS 2022. Kegiatan kemudian berlanjut dengan pelatihan pembuatan ekoprint dengan bahan alami yaitu dari daun.Â
Daun dipilih sebagai bahan utama karena di Dusun Ngijo ini dalam lingkungan alamnya menyimpan banyak potensi untuk dimanfaatkan salah satunya Daun dari berbagai jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan menjadi nilai guna.
Pelatihan pembuatan ecoprint dibagi menjadi 10 Kelompok dan masing -- masing kelompok beranggotakan 2-3 orang. Setiap kelompoknya sudah membawa media dan alat seperti papan/telenan, palu/pukul besi, mika plastik, kain totebag dan berbagai jenis daun yang sudah direndam dengan menggunakan cuka semalaman.
Pembuatan Ecoprint dengan bahan alami daun dimulai dengan cara merendam daun dengan air rendaman cuka semalaman , lalu daun dikeringkan dari air rendaman cuka, Setelah daun kering masukkan papan/telenan ke dalam totebag beserta mika plastik usahakan ketika nantinya dipukul warna dari daun tidak menyebar kemana -- mana.Â
Tempelkan bagian muka atau depan daun -- daun yang diinginkan dan sesuai dengan kreasi dan juga kreativitas masing -- masing ibu -- ibu, Kemudian pukul dengan menggunakan palu hingga warna daun menempel di kain totebag, Jika dirasa warna pada daun sudah tranfer dalam kain totebag angkat secara perlahan daun tersebut, lalu jemur kain totebag hingga kering dengan menggunakan sinar matahari. Kemudian rendam kain totebag dalam air campuran tawas, jemur kembali hingga kering.Dan kain totebag ecoprint sudah jadi.
Kegiatan selanjutnya digunakan sesi tanya jawab dan juga penyampaian kesan dan pesan dari ibu -- ibu yang ikut antusias dalam terselenggaranya kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Pengembangan Usaha Kreativitas melalui Pembuatan Ecoprint dari mahasiswa kelompok 262 KKN Tematik UNS 2022.
Kesan dan pesan dari Bu Supi, selaku ibu ketua Dusun Ngijo "Saya pribadi sangat berterima kasih atas bantuannya untuk belajar kreativitas, khususnya untuk saya dan umumnya untuk Ibu-ibu Dusun Ngijo, pelatihan ecoprint ini sangat membantu untuk kegiatan Ibu-ibu, semoga Ibu-ibu Dusun Ngijo bisa mengembangkan ilmunya yang didapat dari mahasiswa KKN UNS kelompok 262"Ucapnya.
Hanugroho, selaku ketua penyelenggara berharap kegiatan pelatihan ecoprint ini dapat mengembangkan ekonomi kreatif di Dusun Ngijo, Kendal "Dengan adanya edukasi mengenai usaha ecoprint ini, saya harap ibu-ibu yang ada di kawasan Desa Kendal ini bisa mendapatkan wawasan baru untuk pengembangan ekonomi kreatif yang ramah lingkungan ke depannya. Kegiatan usaha ini bisa jadi pengisi waktu luang ketika di rumah dan juga bisa membuka bisnis industri baru" ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H