Tantangan dan Keterbatasan Virtual Fencing
Meskipun menawarkan banyak manfaat, teknologi ini juga memiliki tantangan yang perlu dipertimbangkan:
Ketergantungan pada Teknologi: Sistem virtual fencing bergantung pada teknologi yang dapat mengalami gangguan, seperti sinyal GPS yang lemah di daerah dengan cakupan terbatas atau masalah pada perangkat kalung.
-
Pengawasan yang Terus-Menerus: Peternak harus memiliki akses ke perangkat atau aplikasi yang memungkinkan mereka untuk memonitor hewan secara real-time. Hal ini membutuhkan tingkat pengawasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem pengelolaan tradisional.
Biaya Awal: Meskipun lebih hemat biaya dalam jangka panjang, biaya awal untuk membeli perangkat virtual fencing dan menginstal sistemnya bisa cukup tinggi.
Aplikasi Virtual Fencing di Berbagai Industri
Virtual fencing tidak hanya digunakan untuk pengelolaan ternak, tetapi juga mulai diterapkan dalam berbagai bidang lainnya. Misalnya, di sektor konservasi satwa liar, teknologi ini digunakan untuk melacak pergerakan hewan yang terancam punah dan mengatur area perlindungan mereka tanpa gangguan dari pagar atau jebakan fisik.
Selain itu, virtual fencing juga dapat diterapkan dalam pengelolaan hewan peliharaan di area terbuka, seperti taman atau kebun, dengan memberikan batasan area untuk memastikan hewan tetap aman tanpa memerlukan pagar fisik.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa Virtual fencing adalah langkah maju yang menjanjikan dalam pengelolaan hewan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Teknologi ini memberikan fleksibilitas dan efisiensi biaya yang signifikan dibandingkan dengan sistem pengelolaan tradisional. Namun, seperti halnya teknologi lainnya, penggunaan virtual fencing memerlukan perencanaan yang matang dan pengawasan yang tepat untuk memastikan keberhasilannya. Seiring berkembangnya teknologi ini, diharapkan dapat semakin banyak diterapkan di berbagai sektor untuk memberikan solusi yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan hewan.
Kemudian bagaimana teknologi ini dapat diterapkan di peternakan indonesia :
Teknologi ini dapat diterapkan di indonesia meskipun sebagian besar peternakan di indonesia menggunakan sistem perkandangan yang intensif, namun tidak menutup kemungkinan bahwa indonesia dapat menerapkan teknologi modern. Dengan menerapkan Virtual Fence di indonesia maka biaya perkandangan dan biaya pekerja dapat diminimalkan dengan baik, hal ini dapat menjadi inovasi besar yang dapat menginspirasi peternak di indonesia untuk dapat meningkatkan kebutuhan akan daging di masyarakat.