Penalaran sirkuler tidak menghasilkan bukti baru dan hanya berputar pada kalimat yang sama.
 6. Post Hoc Ergo Propter Hoc (Karena Setelah Itu, Maka Akibat Itu)
Kesalahan ini terjadi ketika seseorang menganggap bahwa karena satu peristiwa terjadi setelah peristiwa lainnya, peristiwa pertama adalah penyebabnya. Contohnya:
- "Setelah saya membeli mobil baru, saya mendapat pekerjaan baru. Jadi, mobil baru saya membuat saya dapat pekerjaan."
Padahal, korelasi antara dua peristiwa tidak berarti ada hubungan sebab-akibat.
7. Appeal to Authority (Mengandalkan Otoritas)
Kesalahan ini terjadi ketika seseorang mengutip otoritas atau pakar untuk mendukung argumen, meskipun otoritas tersebut tidak relevan atau tidak memiliki keahlian di bidang yang dimaksud. Misalnya:
- "Dokter X mengatakan bahwa vaksin tidak efektif, jadi saya percaya dia."
Penting untuk memverifikasi bahwa otoritas yang dikutip memang memiliki keahlian yang sesuai dengan topik yang dibicarakan.
Menghindari Kesalahan Logika Berpikir
Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, penting bagi kita untuk memeriksa argumen secara teliti dan mendasar. Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari kesalahan logika dalam berpikir: