Mohon tunggu...
Dita Wahyuni
Dita Wahyuni Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) Prodi PGSD,saya sedang mengikuti mata kuliah Teori sosial Emosional

sangat senang traveling.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teori Attachment: Pemahaman Kelekatan Anak dan Orang Tua Menurut Bowlby dan Ainsworth

19 Januari 2025   12:56 Diperbarui: 19 Januari 2025   11:57 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teori attachment atau teori kelekatan adalah salah satu konsep penting dalam psikologi perkembangan yang menjelaskan hubungan emosional antara anak dan orang tua atau pengasuh. Teori ini dikembangkan oleh John Bowlby dan dilanjutkan oleh Mary Ainsworth, yang keduanya memberikan kontribusi signifikan dalam memahami bagaimana hubungan awal ini memengaruhi perkembangan sosial dan emosional anak.

John Bowlby dan Konsep Kelekatan :

John Bowlby, seorang psikoanalis asal Inggris, adalah pelopor teori attachment. Ia berpendapat bahwa kelekatan adalah respons biologis yang penting bagi kelangsungan hidup anak. Menurut Bowlby, anak-anak dilahirkan dengan naluri untuk mencari kedekatan dengan pengasuh mereka, yang biasanya adalah ibu. Kelekatan ini berfungsi untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perlindungan dan perhatian yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang.

Bowlby mengemukakan bahwa kelekatan terbentuk melalui interaksi yang konsisten dan responsif antara anak dan pengasuh. Ia mengidentifikasi empat fase perkembangan kelekatan:

1. Fase Pra-Kelekatan (0-2 bulan) : Pada tahap ini, bayi menunjukkan perilaku yang tidak terikat pada satu individu tertentu. Mereka merespons dengan cara yang sama terhadap semua orang di sekitar mereka.

2. Fase Kelekatan Awal (2-7 bulan) : Bayi mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama mereka. Mereka merasa lebih nyaman dan aman ketika berada dekat dengan pengasuh tersebut.

3. Fase Kelekatan yang Jelas (7-24 bulan) : Pada tahap ini, anak mulai menunjukkan kecemasan ketika terpisah dari pengasuh utama. Mereka juga mulai mengembangkan rasa percaya dan ketergantungan yang lebih kuat terhadap pengasuh.

4. Fase Kelekatan yang Teratur (24 bulan ke atas) : Anak mulai mengembangkan hubungan yang lebih kompleks dan dapat menjalin interaksi sosial dengan orang lain di luar pengasuh utama.

Mary Ainsworth dan Penelitian Strange Situation :

Mary Ainsworth, seorang psikolog yang bekerja dengan Bowlby, melanjutkan penelitian tentang kelekatan dengan melakukan studi yang dikenal sebagai "Strange Situation." Dalam penelitian ini, Ainsworth mengamati perilaku anak-anak berusia 12-18 bulan dalam situasi yang melibatkan perpisahan dan pertemuan kembali dengan pengasuh mereka.

Dari penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola kelekatan utama:

1. Kelekatan Aman (Secure Attachment)**: Anak-anak yang memiliki kelekatan aman merasa nyaman menjelajahi lingkungan mereka ketika pengasuh ada di dekatnya. Mereka menunjukkan kecemasan yang moderat saat terpisah dan senang saat bertemu kembali dengan pengasuh.

2. **Kelekatan Tidak Aman-Enggan (Insecure-Avoidant Attachment)**: Anak-anak dengan pola ini cenderung menghindari pengasuh mereka. Mereka tidak menunjukkan banyak kecemasan saat terpisah dan tidak mencari kontak saat pengasuh kembali.

3. Kelekatan Tidak Aman-Takut (Insecure-Resistant Attachment) : Anak-anak ini menunjukkan kecemasan yang tinggi saat terpisah dari pengasuh dan sulit untuk menenangkan diri saat pengasuh kembali. Mereka seringkali menunjukkan perilaku ambivalen, seperti mendekati pengasuh tetapi juga menolak kontak.

Dampak Kelekatan pada Perkembangan Anak :

Teori attachment memiliki implikasi yang luas dalam memahami perkembangan anak. Kelekatan yang aman dapat berkontribusi pada perkembangan sosial dan emosional yang sehat, termasuk kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dengan orang lain di masa depan. Sebaliknya, pola kelekatan yang tidak aman dapat menyebabkan kesulitan dalam hubungan interpersonal dan masalah emosional di kemudian hari.

Pentingnya kelekatan yang aman juga terlihat dalam konteks pendidikan dan pengasuhan. Pengasuh yang responsif dan peka terhadap kebutuhan anak dapat membantu membangun kelekatan yang sehat, yang pada gilirannya mendukung perkembangan kognitif dan emosional anak.

KesimpulanTeori attachment yang dikembangkan oleh John Bowlby dan Mary Ainsworth memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya hubungan awal antara anak dan pengasuh. Dengan memahami pola kelekatan, kita dapat lebih baik mendukung perkembangan anak dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka. Kelekatan yang sehat tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan anak saat ini, tetapi juga membentuk dasar bagi hubungan yang sehat di masa depan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun