Film ini menegaskan bahwa hamil di usia dini tidak hanya berdampak melukai diri sendiri, tetapi juga melukai orang di sekitar kita. Pada saat saya menonton film ini, saya dapat ikut merasakan sakitnya kedua orang tua mereka mengetahui anak yang dibesarkan sejak kecil merusak masa depan mereka sendiri. Tidak hanya dari keluarga, mereka juga mendapat cap negatif dari lingkungan sekitar, yang akan menghapus citra baik yang sudah dibangun dalam bermasyarakat.
3. Rusaknya Masa Depan
Dampak buruk lain dari hamil di usia dini yang terdapat dalam film ini adalah rusaknya masa depan. Tokoh Dara dalam film ini diceritakan memiliki cita-cita untuk melanjutkan studi ke luar negeri, namun gagal karena ia harus mengurus anaknya yang masih bayi. Hal ini akhirnya menimbulkan pertengkaran dengan Bima karena Dara merasa, gara-gara Bima, ia menjadi seperti ini.Â
Emosi dan perasaan menyesal yang dibawakan oleh kedua tokoh dapat dirasakan oleh saya. Apalagi saya juga berada di usia mereka, dan saya seperti ikut hanyut dan ikut merasa sedih saat mimpi-mimpi Dara sia-sia hanya karena menuruti nafsu belaka. Walaupun akhirnya Dara tetap dapat melanjutkan impiannya, namun sang anak kehilangan sosok ibunya, dan Bima tetap kehilangan cita-citanya.
Kesimpulan Â
Bagi saya yang terkadang bosan saat menonton film, film ini cukup bagus. Banyak peringatan bagi remaja agar menghindari seks bebas. Dari film ini, saya mendapat gambaran dampak apa yang akan terjadi jika kita melakukan seks bebas. Sehingga saya dapat menghindarinya.Itu tidak berlaku hanya untuk saya saja, tetapi untuk semua orang agar menghindari seks bebas. Semoga dengan adanya film ini makin banyak orang yang paham akan dampak seks bebas dan menjauhinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H