Dalam komunikasi ini, seseorang cenderung menghindari konflik dengan mengabaikan kebutuhan atau haknya sendiri. Orang yang pasif biasanya tidak mengungkapkan pendapat atau keinginannya secara terbuka.
3. Komunikasi Pasif-Agresif
Jenis komunikasi ini merupakan perpaduan antara pasif dan agresif. Seseorang mungkin tidak menyampaikan ketidaksetujuannya secara langsung, tetapi menunjukkannya melalui perilaku seperti sarkasme atau sindiran.
4. Komunikasi Empatik
Komunikasi ini menekankan kemampuan untuk mendengarkan dan memahami perasaan atau perspektif orang lain, dengan tujuan membangun hubungan yang mendukung dan saling pengertian.
5. Komunikasi Manipulatif
Komunikasi ini melibatkan penggunaan taktik atau strategi untuk memengaruhi orang lain demi keuntungan pribadi, sering kali dengan cara yang tidak jujur atau tidak transparan.
Dari jenis-jenis komunikasi tersebut, manakah yang paling sering kamu gunakan di kehidupan sehari-hari? Di lingkungan kerja, komunikasi asertif sangat dianjurkan karena dapat meningkatkan profesionalisme. Saat menghadapi intimidasi, komunikasi asertif memungkinkan kita mengungkapkan masalah tanpa menciptakan konflik baru, sehingga menciptakan solusi yang saling menguntungkan (win-win solution).
Bagaimana Cara Menerapkan Komunikasi Asertif?
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menerapkan komunikasi asertif, terutama dalam situasi yang menekan:
1. Kenali dan Pahami Perasaanmu