Mohon tunggu...
Dita Dwi Cahyani
Dita Dwi Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya

Menyukai tulis menulis dan literasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Dengan Filsafat, Peradaban Manusia Lebih Hebat

25 Oktober 2021   11:35 Diperbarui: 25 Oktober 2021   11:40 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai berbagai realita dalam kehidupan untuk menemukan kebenaran yang logis dan mampu diterima akal sehat manusia. Adanya filsafat ini, tak bisa kita ungkiri bahwa sangat berdampak bagi peradaban manusia. Tentunya hal itu tak mampu dipisahkan dari adanya keinginan manusia untuk memperbaiki kehidupan dan juga kesadarannya dalam berpikir kritis.

Sebelum adanya filsafat, manusia berada di zaman kegelapan. Yakni suatu masa di mana segala sesuatu masih berdasarkan oleh tradisi dan mitos. Adanya kepercayaan terhadap mitos membuat manusia tidak berkembang. Mereka seringkali terpaut dengan anggapan-anggapan yang tidak ada dasarnya. Sehingga pada masa kegelapan ini, manusia hidup berdasarkan instingnya dalam melakukan sesuatu.

Namun, seiring berjalannya waktu, berkembangnya ilmu filsafat menjadi pesat. Tak lain, tidak dapat terlepas dari adanya masa renaissance. Yaitu sebuah keinginan untuk bangkit kembali dan menumpas zaman kegelapan. Pada kala itu, peradaban di Eropa mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Kemudian, berdampak pada kehidupan dan peradaban setelahnya.

Pada zaman modern ini, banyak sekali dampak filsafat yang dapat kita rasakan. Mulai dari segi pendidikan, ekonomi, teknologi, dan berbagai ilmu pengetahuan. Semua ini ada dan tak bisa terlepas dari peran filsafat itu sendiri. Adapun dampak filsafat bagi peradaban manusia, antara lain sebagai berikut:

1. Di Bidang Pendidikan

Sebelum adanya filsafat, pendidikan hanya dikuasai oleh orang penting saja. Dalam artian, orang yang memiliki jabatan di masyarakat. 

Selain itu, adanya ketidaksetaraan antara kaum pria dan wanita membuat wanita selalu kalah dalam bidang pendidikan. Lantaran ada anggapan apabila seorang wanita kelak akan mengurus rumah saja. 

Dominasi pendidikan sebelum berkembangnya filsafat, hanya berdasarkan pada pengetahuan keagamaan dan ibadah. Pengetahuan umum seperti matematika, ilmu alam, ilmu sosial, dan lain sebagainya, belum seperti sekarang ini.

Sedangkan, apabila menilik pendidikan setelah adanya filsafat, maka sangat pesat. Tidak ada lagi perbedaan kasta dan juga jenis kelamin dalam pendidikan. Setiap orang berhak belajar dimanapun dan kapanpun. 

Terlepas dari itu semua, kini ilmu filsafat digunakan dalam membangun pondasi pendidikan yang baik. Yakni adanya kesetaraan antara ilmu keagamaan dan ilmu umum dalam kehidupan. Selain itu, peran filsafat dalam dunia pendidikan yakni membawa pengaruh pada kurikulum pendidikan.

Melalui sejumlah kajian dan teori, filsafat mampu digunakan untuk menggali lebih lanjut strategi yang digunakan dalam dunia pendidikan. Filsafat dapat membuat para akademisi lebih kritis dalam menanggapi dan merespon problematika yang ada di dunia pendidikan. Dengan begitu, dampak filsafat dalam dunia pendidikan adalah nyata. Sehingga mampu dirasakan dampaknya hingga sekarang ini dan masa-masa selanjutnya.

2. Di Bidang Ekonomi

Pada bidang ekonomi, ilmu filsafat memiliki peran sebagai tolak ukur keberhasilan ekonomi suatu negara ataupun juga individu. Filsafat dapat dijadikan sebagai indikator dalam memperbaiki taraf ekonomi. 

Yang semula sebelum mengenal filsafat, orang lebih cenderung melakukan aktivitas ekonomi tanpa dasar apapun. Mereka hanya menggunakan insting dan juga tradisi dalam jual beli di masyarakat.

Kini, setelah adanya filsafat perekonomian di dunia menjadi lebih maju. Banyak perdagangan yang dilakukan tidak hanya dengan bertemunya pembeli dan penjual. Melainkan, melalui ponsel dan sejumlah aplikasi belanja online. 

Selain itu, adanya filsafat membawa pengaruh baru untuk perekonomian. Misalnya adanya penemuan bagaimana cara manajemen keuangan, cara memasarkan produk, hingga bagaimana mampu meraup keuntungan dengan jumlah yang lebih besar.

3. Di Bidang Politik dan Pemerintahan

Dampak adanya filsafat di tengah peradaban manusia, tidak hanya dirasakan dalam ranah pendidikan dan ekonomi saja. Melainkan, dalam bidang politik dan pemerintahan. 

Apabila sebelum berkembangnya filsafat pemerintahan didominasi oleh keturunan raja dan bangsawan, kini di era modern siapapun bisa menjadi pemimpin bangsa. Tidak peduli ia berlatar belakang dan kasta apa.

Selain itu, filsafat mampu membantu suatu negara dalam menyelidiki dan menggali problematika yang dialami di bidang pemerintahan dan politik. Dengan begitu, negara tersebut mampu menciptakan kebijakan baru guna memperbaiki sistem pemerintahan ke depannya. 

Melalui adanya filsafat, pemerintah dapat mencetuskan ide-ide baru sebagai langkah awal dalam menuju kemajuan di bidang politik dan pemerintahan.

4. Di Bidang Teknologi

Pada masa lampau, orang menganut kehidupan yang cenderung primitif. Segala sesuatu dikerjakan secara manual. Hal ini tentunya membutuhkan waktu yang sangat lama. 

Misalnya dalam mengolah lahan pertanian. Banyak petani di masa lampau yang masih bercocok tanam dengan memanfaatkan kerbau untuk membajak sawah. Karena belum berkembangnya teknologi, hal ini cenderung menghabiskan tenaga manusia.

Namun, setelah berkembangnya teknologi karena adanya filsafat, muncul penemuan terbaru. Alat-alat yang mampu membantu kebutuhan hidup manusia. Sehingga, di era modern orang tidak perlu memiliki sawah untuk menjadi petani. 

Orang bisa menanam tanaman dengan sistem hidroponik dan yang lainnya. Hal ini menjadi lebih efektif. Dengan teknologi bermesin, membuat hasil kerja manusia lebih cepat dan mudah.

Tak hanya itu saja, perkembangan teknologi yang paling terasa adalah teknologi digital. 

Filsafat membuat manusia berinovasi dalam menciptakan hal baru. Dari yang semula menonton tayangan sinetron harus melalui televisi, sekarang sudah dapat dilakukan dengan perangkat seperti handphone atau laptop. Dari yang semula membaca berita di koran atau majalah, kini bisa membaca berita secara digital melalui website milik media online.

5. Di Bidang Sosial Budaya

Dampak di bidang sosial budaya yang tak bisa terlepas sampai sekarang adalah adanya globalisasi. Sebelum mengenal filsafat, orang hanya bergaul dengan kelompoknya saja. 

Mereka cenderung membedakan kasta yang ada di masyarakat. Sedangkan, setelah mengenal filsafat pergaulan menjadi lebih luas. Bahkan bisa berteman dengan siapa saja.

Kebudayaan yang dikenal manusia setelah adanya filsafat menjadi lebih banyak. 

Mulai dari kebudayaan bangsa sendiri hingga bangsa lain. Selain itu, sebelum mengenal filsafat orang akan cenderung berprasangka buruk kepada gaya berpakaian orang lain yang memakai pakaian membuka aurat, memakai cadar, atau pakaian yang tidak biasa mereka lihat. Sedangkan, setelah adanya filsafat pikiran setiap orang lebih terbuka dan bisa menghargai gaya berpakaian orang lain.

6. Di Bidang Keagamaan

Perlu diketahui, apabila keagamaan di masa lampau mengatur semua hal dalam kehidupan manusia. Peradaban di masa lampau didominasi oleh aspek religi. Hingga hadir anggapan apabila pemuka agama (imam masjid, pendeta, dan lain sebagainya) tidak boleh menikah karena akan menjadi pelayan Tuhan. 

Namun, setelah adanya pengkajian lebih lanjut dan mengenal filsafat, bidang keagamaan menjadi lebih terbuka.

Tokoh agama diperbolehkan untuk menikah. Selain itu, pemuka agama tidak hanya berasal dari keturunan raja atau bangsawan saja. 

Melainkan bisa berasal dari semua kasta. Agama lebih menghargai adanya sistem pendidikan yang mengajarkan untuk berpikir kritis dan inovatif. Serta memberikam kesempatan yang sama kepada kaum wanita untuk mengenyam pendidikan.

Secara umum ilmu filsafat memberikan pengaruh yang kompleks di setiap bidang. Melalui adanya kebebasan berpikir, setiap orang berhak dalam berinovasi dan berkreasi. 

Dengan begitu, tercapailah kemajuan peradaban yang sangat pesat. Mulai dari yang sebelumnya berada di era primitif sampai di era modern seperti sekarang ini. Sehingga, filsafat ini memiliki peran yang penting dalam setiap aspek.

Untuk itu, sebagai generasi muda haruslah memiliki rasa keingintahuan yang luas. Tidak hanya terpaku pada tradisi kuno yang ada di masyarakat. Sebab, belum tentu apa yang ada di masa lalu masih relevan untuk dikerjakan di masa kini. 

Dengan demikian perlu adanya kesadaran setiap generasi muda untuk meningkatkan wawasan dan mengasah kemampuan. Semua ini dilakukan sebagai upaya untuk memajukan peradaban manusia yang hebat di masa mendatang.

Penulis: Dita Dwi Cahyani (Mahasiswi UIN Sunan Ampel Surabaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun