Mohon tunggu...
Dita Widodo
Dita Widodo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha. Praktisi urban garden dari 2016-sekarang. Kompasiana sebagai media belajar dan berbagi.

1996 - 2004 Kalbe Nutritional Foods di Finance Division 2004 - 2006 Berwirausaha di Bidang Trading Stationery ( Prasasti Stationery) 2006-sekarang menjalankan usaha di bidang Travel Services, Event Organizer dan Training Consultant (Prasasti Selaras). 2011 Mulai Belajar Menulis sebagai Media Belajar & Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat Pertama (2)

13 Maret 2014   03:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selamat kuucapkan atas keberhasilanmu menembus UMPTN, meski mungkin cita-cita terbesarmu harus kau belokkan sedikit untuk kali ini. Percayalah, bahwa apa yang digariskanNya adalah yang terbaik untuk setiap kita.

Sesungguhnya awalnya aku sangat berharap kau bisa diterima di UI sehingga sekali waktu kita bisa berjumpa kembali untuk berbincang aneka topik seperti hari-hari kemarin. Tahukah kau, hidup di kota besar yang asing ini sungguh tidak mudah untukku. Teramat banyak cerita yang ingin kubagikan sebenarnya.

Semoga kau berkenan berbagi kisah harian denganku melalui surat-surat di waktu mendatang.

Tetap semangat Rania! Kau pasti bisa mencapai kesuksesanmu dengan tangga yang disiapkan Allah untukmu di hari ini :D

Salam,

Prasetyo

Kulipat kertas menjadi 3 bagian, kumasukkan dalam amplop air mail panjang, lalu kububuhi perangko berseri yang telah kusiapkan. Seri pertama telah kutempelkan. Aku tetap harus menjaga agar jangan sampai terlalu mencolok misiku dengan mengirimkan surat aneka warna. Terlebih dengan wewangian yang disematkan. Bisa-bisa suratku tak pernah terbalas. Bukankah aku masih ingin menyematkan perangko seri berikutnya di surat lainnya?

Bergegas aku menuju kantor pos di kawasan Jurang Mangu, tempatku menimba ilmu. Cukup sekali naik angkutan kota, kantor pos yang kutuju telah di depan mata.

Bismillah ; Surat pertama, semoga menjadi pembuka jalan berikutnya.

( Bersambung )

Tulisan sebelumnya :

Alasan Terindah (1)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun