Robertus Robert yang melantunkan lagu yang dianggap menghina TNI pun adalah orang yang sangat akrab dengan pikiran "kiri" (Sosialisme, Komunisme, dan Anarkisme). Robert memiliki kepakaran yang cukup dibidang 'kiri' baik dalam bentuk gerakan sosial maupun pemikiran. Di samping Robert pun banyak orang yang antipati terhadap aparatur negara seperti TNI-Polri, yang mana bagi mereka aparat bukanlah seorang yang mampu menjaga hak kebebasan warga sipil dapat terekspresikan. Justru merekalah yang membatasi, bahkan merampas hak tersebut.
Apapun narasi yang dibawa dan diperjuangkan dalam setiap aktivisme sipil, tidaklah dibenarkan jika dalam pergerakan tersebut sampai dipergunakan untuk menghina institusi. Dalam nyanyian yang dilantunkan Robert tersebut misalnya, lagu itu sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini dimana TNI selalu menjunjung tinggi profesionalitas. Perjuangan yang kebablasan bahkan acapkali ditempuh dengan jalan kekerasan yang sampai harus menjatuhkan banyak korban jiwa. Jelas perjuangan seperti itu haruslah dihindari dan dipadamkam.
Sumber:
https://news.detik.com/berita/d-4457739/3-anggota-tni-gugur-ditembak-di-papua
https://news.detik.com/infografis/d-4457582/robertus-robet-mars-abri-dan-demokrasi-somplak
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/aktivis-papua-pilih-sosialisme-dan-tinggalkan-gereja
https://twitter.com/Dandhy_Laksono/status/1103469393210564608
https://twitter.com/marierteman/status/1103620995737280513
https://twitter.com/ratu_adil/status/1103823959827472384
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H