Liberty... oh... oh...
Nanti kita butuh satu prasasti Asasi...
Ku pandangi
Nafas sesak seorang kawan
Teriakkan hak asasi itu
Yang slalu terlupa"
Saya tidak pernah lupa lagu tersebut. Selalu menjadi penyemangat sebelum berangkat kerja. Alasannya yang pasti adalah reff nya sangat cadas dan liriknya sangat inspiratif. Sangat Suroboyoan. Tapi liriknya itu loh. Bagaimana bisa pada tahun 1994, Dhani sudah menulis lagu kritikan terhadap pemerintahan Orde Baru yang sudah waktunya berdemokrasi.
Memang tidak secara gamblang Dhani menulisnya. Namun apabila ditelaah lebih lanjut, Dhani memimpikan proses demokrasi yang dilihatnya di Amerika agar setidaknya dapat terwujud di tanah airnya suatu saat nanti. Hasilnya, 4 tahun setelah Liberty direlease, Rezim Soeharto tumbang karena reformasi. Mimpi Dhani menjadi kenyataan.
21 tahun setelah reformasi, Ahmad Dhani masuk bui. Berbeda dengan artis yang masuk bui gegara kasus pornografi, narkoba dan prostitusi, Dhani masuk bui perihal politik. Lebih khusus lagi, Dhani masuk penjara karena dilarang menyalurkan "asasi" nya melalui media online. Terdapat 3 cuitan Ahmad Dhani yang menjadi persoalan, Yaitu:
1. "Yg menistakan Agama si Ahok... yg di adili KH Ma'ruf Amin...ADP", pada tanggal 7 Februari 2017;
2. "Siapa saja yg dukung Penista Agama adalah Bajingan yg perlu di ludahi mukanya - ADP", pada tanggal 6 Maret 2017;