Kenyataan bahwa di dalam upacara-upacara adat dan keagamaan orang lebih banyak berhubungan dengan ilah-ilah perantara ini. Ritus-ritus keagamaan lebih banyak ditujukan kepada tokoh-tokoh ilah perantara dan hampir tidak ada ritus khusus untuk Ilah Tertinggi.
Dengan demikian, paham Teisme di dalam sistem religi suku Dayak ini lebih bersifat Politeistis dari pada Monoteistis. Namun, bila diperhatikan sebenarnya semua pemujaan terhadap ilah-ilah itu tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan rentetan keilahian dan pemujaan terhadap Ilah Tertinggi. Semuanya termasuk dalam struktur religius, sosial dan kosmis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H