Manusia Dayak menghormati dan percaya bahwa alam ini dijaga dan dikuasai oleh Yang Ilahi, maka masyarakat Dayak memandang alam ini sebagai dunia yang keramat, kudus dan suci, sehingga cara mendekati alam pun harus dengan cara yang khusus dan istimewa, yaitu dengan upacara-upacara ritual.
Walaupun ada keatuan perasaan manusia Dayak dengan alam tetapi tidak boleh disimpulkan bahwa manusia Dayak adalah manusia alam. Mereka adalah bagian dari alam. Sebab antara manusia dengan alam tetap ada perbedaan, manusia adalah manusia dan alam adalah alam, meskipun keduanya ada ketergantungan dan tak terpisahkan.
Alam itu begitu pentung bagi manusia, maka dari itu manusia berkewajiban memelihara alam ini. Menurut masyarakat Dayak ada tiga elemen utama dalam alam ini yang sangat mempengaruhi hidup mereka, yaitu tanah, hutan dan air. Ketiga elemen itu membentuk suatu identitas masyarakat Dayak dan kebudayaan Dayak. Karena air, tanah, hutan dan berbagai unsur alam menentukan hidup dan masa depannya. Hidup manusia ditentukan oleh alam yang menyimpan rahasia hidup dan masa depannya.Â
Pandangan yang mengatakan bahwa tanah adalah milik manusia dan dapat dimanfaatkan semaunya, justru bertolak belakang dengan filsafat masyarakat adat tentang tanah dan asal usul manusia. Penguasaan atas tanah, air dan hutan demi kepentingan manusia hendaknya belajar dari hikmat masyarakat adat bahwa alam ini tidak lain adalah sumber hidup manusia. Karena itu alam harus dilestarikan, dijaga dan dirawat tak boleh dirusak agar ekosistem tetap seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H