Menurut Kierkegaard, orang yang dianggap bijaksana mungkin memiliki banyak pengetahuan obyektif. Akan tetapi pengetahuan yang dimiliki itu secara religius ataupun eksistensial tidak memiliki arti penting.Â
Ini merupakan kritikan Kierkegaard terhadap para filosof. Mereka menyibukkan diri dengan belajar terus menerus dan kehilangan kontak dengan yang sederhana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!