Mohon tunggu...
Dismas Kwirinus
Dismas Kwirinus Mohon Tunggu... Penulis - -Laetus sum laudari me abs te, a laudato viro-

Tumbuh sebagai seorang anak petani yang sederhana, aku mulai menggantungkan mimpi untuk bisa membaca buku sebanyak mungkin. Dari hobi membaca inilah, lalu tumbuh kegemaran menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bukit Kujau: Heart of Borneo

3 Oktober 2020   13:32 Diperbarui: 4 November 2020   08:35 837
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksistensi bukit yang megah dan menawan hati setiap orang ini, sedang terancam. Hal tersebut tidak lain karena disebabkan serakahnya kekuasaan dan investasi perkebunan sekala besar. Disekeliling Kujau dan perkampungan sekitarnya sudah dikelilingi perusahaan sawit. Di sebelah barat ada beberapa perusahaan yang beroprasi dan semakin mengarah ke kaki Kujau, di antaranya PT Indofood, PT Citra Kalbar Sarana (CKS), PT Permata Hijau Sarana (PHS), di seberang selatan ada PT Multi Prima Entakai (MPE) dan PT Indofood dan untuk sebelah utara hingga timur dikuasai PT SDK. Perlu diketahui sebelumnya di sekeliling Kujau hingga kaki bukit dipenuhi hutan tropis dengan kayu-kayu raksasanya tetapi itu tinggal kenangan yang tersisa hanya puing dan tunggulnya saja. Hutan dan kayu sudah habis dilahap para pengusaha dan penguasa melalui program HPH.

Memperhatikan kondisi saat ini, upaya penyelamatan Bukit Kujau perlu dilakukan. Langkah awal yang mesti dilakukan adalah menghindari penebangan hutan secara besar-besaran di sekitar Kujau, termasuk mencegah masuknya perusahaan yang senangnya cuma mengeruk hasil semata. Setiap manusia berpotensi menjadi perusak lingkungan, baik dalam sekala kecil maupun besar. Ketika manusia menggerus kekayaan alam, membangun imprastruktur, jalan raya dan perumahan, menggunakan kendaraan bermotor dan menggerakan pabrik, terjadilah kerusakan lingkungan. Namun, setiap manusia juga berpotensi untuk menjadi pahlawan penyelamat lingkungan. Dengan kerjasama semua pihak terkait terutama pemerintah dan warga sekitar atas dasar kepedulian serta rasa memiliki yang tinggi niscaya Bukit Kujau masih dapat dinikmati hingga anak cucu kelak.

SELAMAT HARI PARIWISATA SEDUNIA*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun