Mohon tunggu...
Chevyco Hendratantular
Chevyco Hendratantular Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Arkeologi, Pekerja Industri Kreatif

Sarjana Arkeologi, tertarik dengan komunikasi sains dan budaya dan apapun yang berhubungan dengan Ke-Indonesia-an

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lenyap

28 Mei 2017   14:42 Diperbarui: 28 Mei 2017   22:08 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entah...

Entah apa yang ada di pikirku saat ini

Yang pasti, saat ini rapuhku membawa pada 

serpihan-serpihan kecil yang berserak di tanah

tanpa bentuk, tanpa makna

Aku yang disini senang menatap bintang di malam hari,

bersinar indah...

berkelip sendu...

sering  ku pikirkan berapa besar cahaya mu

untuk menembus ruang dan waktu,

sampai ke mataku,

menghadirkan terang padanya

cahaya indah di langit malam,

inilah yang didambakan orang

yang diidam-idamkan orang

keindahan yang hadir di saat gelap menyeruak

waktu pun menjadi lumpuh 

suasana jadi terasa lembut

tergerak untuk membalas... tapi apa dayaku?

Yang kupunya hanya cahaya temaram...

terhalang kabut...

terbatas daya...

dalam jarak tak hingga...

Aku bahkan lupa

planet tidak seperti bintang

tak bersinar, tak bercahaya

hanya menggantung pada posisinya

bergerak dalam kehampaan

khayalku pun tersadar akan satu bintang itu

bintang yang bersinar hangat,

yang tak hanya memancar dalam satu arah

melainkan seluruh penjuru semesta

mendobrak gelap

mendobrak kehampaan

aku disini hanya pada sebuah planet

satu daru yang tak terhitung lainnya

terasing

terabaikan

terhapus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun