Nah sebelum kita marah-marah, ngumpat-ngumpat, mencaci maki BPJS, ada baiknya kita tau dulu duduk perkaranya. Dan kembali lagi ke diri, kalau keberatan dengan BPJS ya keluar, tidak usah dibayar, tidak usah marah-marah, nanti cepat tua haha. Gitu aja kok repot kata Gus Dur. Bahwa ada banyak sekali saudara-saudara kita se-Indonesia yang hidupnya tergantung dari layanan kesehatan dan mereka sangat terbantu oleh BPJS.Â
Tanpa BPJS mungkin mereka sudah pindah alam meskipun umur di tangan Allah. Tapi dengan adanya BPJS, mereka tertolong. Mereka bisa cuci darah, mereka bisa operasi, mendapatkan obat yang tidak murah, bahkan ini sudah dialami bukan saja kalangan miskin yang tidak punya apa-apa, tapi juga golongan artis, orang berduit sekali pun, kalau namanya sakit, pasti dipusingkan dengan biaya pengobatan. Disitu lah peran BPJS, disitu lah perlunya iuran kita, disana lah kita saling berbagi.Â
Mungkin hari ini kita bantu mereka, esok lusa boleh jadi kita yang dibantu oleh iuran BPJS orang lain itu. Kalau berharap semua dari Pemerintah, sementara pelaku kriminal dana BPJS beroperasi setiap hari, bagaimana BPJS tidak tekor? Kita ibarat berlayar dalam perahu di tengah ombak badai di tengah laut tetapi ada manusia-manusia jahat yang dengan sengaja membocori kapalnya sendiri hadeeuuhh..Â
Jangan lah kita juga menjadi Jahat kepada negara kita sendiri. Jadi lihat selalu liat sisi baiknya saja dari sebuah keadaan. Semoga ke depan negara ini semakin menuju Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghafur. Gemah Ripah Loh Jinawi. Negeri yang Aman, Damai, Sejahtera. Aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H