Mohon tunggu...
Dani Iskandar
Dani Iskandar Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Menulis itu berbagi pengalaman dan menginspirasi http://menulismenulislah.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sembunyikan Amalmu Sebagaimana Kamu Menyembunyikan Aibmu

6 Juli 2017   09:45 Diperbarui: 6 Juli 2017   10:16 8779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perang Kebaikan vs Kebatilan

Hidup dalam dunia kemasan, kita sulit memilah dan memilih mana yang benar dan baik buat kita dan mana yang salah dan buruk. Katanya sih tayangan olah raga, tetapi kalau ditayangkan di televisi nasional, ditonton jutaan orang tua dan anak-anak, gulat bebas yang katanya olah raga itu, yang perempuan pun kita lihat saling pukul dan tendang, rasanya kok kurang pantas. Tanya diri kita, ini baik atau buruk ya buatku. Dengan menjadi Penebar Kebaikan, posisi kita sama dengan mereka yang menyerang diri kita dan lingkungan kita dengan konten porno, narkoba, aliran sesat dan sebagainya. 

Kenapa kita tidak menggunakan strategi mereka juga, membombardir internet, medsos dengan berbagai hal positif, kebaikan dan kreativitas yang positif. Bukankah kita tahu hadits "Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat" (HR. Bukhari). Nah berpijak dari ini, untuk mengurangi dan membentengi diri kita dan lingkungan kita dari konten-konten buruk, kita sebarkan, ramaikan lah wall kita, medsos kita, viralkan hal-hal yang baik, bukan kedengkian yang kita tebarkan. Kalau ada yang kurang pas, anggap saja tarafnya masih belajar. Kalau ada yang merasa digurui anggap saja cara menyampaikannya kurang pas, cari dalil yang lebih pas. 

Jadi sifatnya selalu melengkapi, menutupi kekurangan yang ada, tetapi dalam konten yang benar, yang baik, bukan hal-hal yang buruk, begitu dapat berita kecelakaan, ada yang kirim foto lalu ditimpali, dilengkapi, dicari lagi dengan foto yang lebih riil, lengkap dengan kaki tangan yang putus, otak terberai, halah, buat apa sih, cukup kita tahu ada kecelakaan, jadi kan saja itu pelajaran. Kita viralkan doa mau jalan, doa dalam perjalanan, pesan hati-hati berkendara, memperhatikan rambu-rambu, dan hal positif lainnya yang bisa menutupi keburukan-keburukan. Ngapain sih, harus liat foto-foto kecelakaan gitu, yang tadi laper, jadi gak nafsu makan, rugi kan.

Jadi ketika kita mendapati hal-hal buruk, langsung tutupi dengan jutaan kebaikan, ingatlah prinsip air dalam gelas tadi, siram terus dengan kebaikan, karena ilmu ini sudah dicuri lebih dulu oleh keburukan. Mereka membombardir dengan konten buruk. Kenapa kita gak menjadi agen-agen Penebar Kebaikan. Tidak usah saling berbantah dalam kebaikan. 

Kita harus saling bangun, saling sinergi, saling melengkapi dalam kebaikan dan menutupi dalam keburukan. Ada berita buruk dikit saja, alihkan ke hal positif, ada teman memancing dengan tulisan, gambar tidak pantas di grup wa, grup bbm, tutupi, alihkan dengan tulisan, gambar yang baik, terus dan terus lakukan seperti itu hingga keburukan harus putar otak mempromosikan keberadaannya.

Anda tahu gak kalau Majalah Playboy, yang mendengarnya saja kita langsung terpikir bahwa majalah ini adalah majalah cabul, untuk beberapa tahun tidak menampilkan perempuan telanjang, surprise. Beritanya bisa dilihat disini. Bahkan majalah ini pernah menampilkan wanita berhijab. Woww pasti Anda sebagian marah, murka, kesal, campur aduk, tapi ketahuilah perasaan campur aduk itu, itu merupakan hal yang wajar dipermainkan oleh Majalah sebesar Playboy. Karena dunia ini saya sebut tadi Dunia Kemasan. Mereka tidak mampu lagi menjual ketelanjangan, hal-hal yang vulgar, dunia barat jenuh dengan ketelanjangan. 

Dunia barat melirik hijab, banyak perempuan berjilbab disana, Amerika, Canada, Perancis, Inggeris, pertumbuhannya pesat. Nah mereka putar otak, bagaimana majalah ini tetap eksis, dicarilah sensasi dengan menampilkan wanita berjilbab yang berprofesi wartawan. Dia tidak telanjang disana. Seharusnya kita bisa berpikir positif disini. Lihatlah bahwa air putih bisa menjernihkan air kotor. Itu yang terjadi disini. Tetapi, namanya juga dunia kemasan, kemarin Playboy kembali kepada kemasan awal seperti berita ini. Disini lah ujiannya, seberapa besar minat kita kepada kebaikan. Namanya juga manusia, perang kebaikan dan keburukan terjadi sepanjang masa, dari waktu ke waktu, melintasi ruang dan waktu. Jadi jangan campurkan emosi Anda dalam Dunia Kemasan ini. Teruslah menebar kebaikan hingga tidak ada tempat buat keburukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun