Ketika dirimu menjadi dewasa aku akan menemanimu
Memelukmu erat dalam dadaku sambil menjalinkan nyanyian doa
Ketika dirimu ingin melecut dari lubang kehidupan ini,
Aku tidak sanggup melakukannya.
Aku terlalu menyayangi dirimu
Maka,
Aku putuskan untuk membesarkanmu sendiri.
Karena Dandelion adalah namamu ketika engkau harus dilahirkan
Sang pewaris luka oleh kutuk ayahmu
Berwarna putih dan rapuh seperti benih bunga dandelion, dengan selonjor tangkai hijau yang rawan
Menjadi permainan, kesenangan dan tertawaan karena ketaktentuan arahmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!