Mohon tunggu...
Diana Santi
Diana Santi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menulis adalah Refreshing

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kapal Feri Penyeberangan Selat Sunda, Ohh.. No..!!

21 Januari 2015   14:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:41 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan benar saja saudara-saudara... mereka menyanyi dengan suara yang POL plus volume sound system yang paling besar! bukan cuma menyanyi keras-keras, mereka juga menghampiri para penumpang untuk meminta partisipasi alias saweran. Lebih tega nya lagi, mereka berani membangunkan penumpang yang tengah tertidur pulas... Oh, no...!! Bapak bapak sepuh yang ada dalam rombongan kami pun tak luput dibangunkan dari tidur dengan cara yang (maaf) kurang sopan. Berbalut pakaian ketat, mereka meliuk liukkan tubuh sintalnya (baca: gemuk) . Duh... Mereka anggap semua penumpang adalah penggemar dangdut yang begituan (karena ada dangdut yang baik). Sampai sampai ada seorang laki laki muda lari terbirit birit karena risih dibangunkan dari tidur dan didepan mata disodori perempuan seksi yang berjoget. Hahahahaaa... Ngacir tuh mas mas...

Apa yang mau saya kemukakan disini bukan cuma soal 3 hal diatas tetapi lebih kepada soal pengelola kapal feri penyeberangan di selat sunda itu. Dengan hadirnya Menteri Perhubungan kita yang beda dari menteri sebelumnya, saya punya harapan besar agar kapal feri dapat dikelola dengan lebih profesional seperti yang telah diterakan pada kereta api.  Kalau yang sekarang sih masih jadul dan kamseupay padahal penumpang telah dikenakan biaya parkir mobil sebesar Rp.360 ribu dan itu bukan biaya yang murah. Sudah semestinya pengelola bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada penumpang. Kebersihan toilet dan ruangan kapal mesti jadi perhatian khusus, terlebih larangan merokok mestinya diutamakan. lalu, Para penghibur dikapal agar dapat dikelola lebih baik lagi supaya tidak mengganggu penumpang yang hendak beristirahat. Saya kira Jika serius mengurusnya , pasti pengelola sanggup memberi kenyamanan bagi penumpang kapal Feri penyeberangan ini. Atau .... pilihan lain : Pemerintah segera membuat jembatan penghubung dua pulau besar di Indonesia itu. Hahahahaaaa.... mimpi kali yeee...

Saya berharap saat saya akan menyeberang lagi kapan-kapan, saya akan merasakan kenyamanan seperti di kapal pesiar... dan saya akan bilang : Oh... Yessss!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun