Mohon tunggu...
Dyri Has
Dyri Has Mohon Tunggu... -

aku adalah aku yang selalu mengikuti kata hati setiap kaki melangkah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan di Sudut Kamar

13 April 2016   13:10 Diperbarui: 13 April 2016   21:39 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di paras indah kulit tuntas pasi

menjerat riwayat yang tak henti menjerit

rindu tak lagi punya hati

sebab berkali tercuri oleh naluri

 

Gelisah runtun hati sepi

jemari ditangkup gemetaran sendu

kepada hasrat rindu bertepi

airmatanya berlinang biru

 

:cinta sekadar pelipurlara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun