Di paras indah kulit tuntas pasi
menjerat riwayat yang tak henti menjerit
rindu tak lagi punya hati
sebab berkali tercuri oleh naluri
Â
Gelisah runtun hati sepi
jemari ditangkup gemetaran sendu
kepada hasrat rindu bertepi
airmatanya berlinang biru
Â
:cinta sekadar pelipurlara.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!