Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Pemerintah Kolonialisme serta Dampaknya di Masa Sekarang dan Perubahan Corak Hidup Masyarakat

11 Oktober 2022   09:44 Diperbarui: 11 Oktober 2022   09:51 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menyingkirkan pedagang-pedagang baik dari negara-negara lain maupun pedagang Jawa, Melayu, Arab, dan China dari aktivitas perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

  • Menentukan luas areal penanaman rempah-rempah, serta menentukan jumlah tanaman rempah-rempah.

  • Melakukan kebijakan Ekstirpasi, yaitu Jumlah kelebihan tanaman yang ditebang dengan tujuan agar produksinya tidak berlebihan sehingga dapat mempertahankan harga.

  • Mewajibkan kerajaan-kerajaan yang telah terikat perjanjian dengan VOC untuk menyerahkan upeti setiap tahunnya kepada VOC. (upeti : harta yang diberikan sebagai tanda hormat)

  • Mewajibkan rakyat menanam tanaman tertentu, dan hasilnya dijual kepada VOC yang harganya sudah ditentukan VOC terlebih dahulu.

  • Dalam pelaksanaan dan penerapan dari berbagai kebijakan-kebijakan ini, VOC pun melakukan upaya untuk menunjang operasional dari kebijakan ini. Upaya yang dilakukan antara lain :

    1. VOC tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan untuk menghukum siapa saja yang menentang dan menjadi pihak kontra dari kebijakan yang telah dibuat.

    Contoh nya : Raja/sultan yang menolak berdagang dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh VOC , akan ditangkap dan dibuang ke daerah lain. VOC akan mengangkat Raja/sultan baru yang ingin mengikuti Kebijakan-kebijakan VOC.

    1. VOC memakai taktik 'devide et impera' (Pecah-belahlah dan kuasai). 

    Penerapan nya : VOC ikut campur tangan dalam urusan dalam negeri setiap kerajaan. Ketika ada peperangan atau pertikaian yang terjadi di dalam kerajaan, VOC akan datang untuk menawarkan bantuan. Ketika VOC membantu dan mengarahkan suatu pihak kerajaan, maka VOC akan mengikat perjanjian dengan kerajaan yang telah dibantu tersebut yang keuntungannya adalah untuk kepentingan VOC sendiri.

    Belanda pada saat itu meminta Indonesia untuk membayar aksi Polisionil (Agresi Militer) mereka sebesar 6.5 Miliar Gulden yang harus dibayarkan. tentunya polisionil itu tidak diinginkan oleh Bangsa Indonesia. Indonesia pada saat itu harus membayarkan hutang Hindia Belanda sebesar 4 miliar Gulden, yang telah dinegosiasi  oleh Komite PBB. Hal itu yang memicu runtuhnya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia. Inilah yang menciptakan Asumsi yang memperkirakan keruntuhan VOC adalah karena Korupsi yang dilakukan oleh beberapa pegawai VOC itu sendiri, bahkan Cornelis janszoon speelman Gubernur jenderal VOC juga pernah melakukan tindakan korupsi ini, dan disusul dengan korupsi yang dilakukan oleh gubernur VOC di Maluku yang bernama Alexander Cornabe lalu kemudian diadili di Batavia. Pegawai VOC juga nampak hidup dengan bahagia yang sebenarnya tak sebanding dengan bayaran yang didapatkan ketika mereka bekerja di dalam instansi perusahaan tersebut. Karena pendapatan yang sudah tidak memberikan keuntungan lagi, maka perusahaan dagang VOC ini pun dinyatakan Bangkrut. 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun