Mohon tunggu...
Dirsky Samianto
Dirsky Samianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar / Siswa

Saya senang belajar peminatan ilmu-ilmu sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Pemerintah Kolonialisme serta Dampaknya di Masa Sekarang dan Perubahan Corak Hidup Masyarakat

11 Oktober 2022   09:44 Diperbarui: 11 Oktober 2022   09:51 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia yang merupakan negara kaya akan segala sumber daya alam nya,  memang tak bisa diragukan lagi isinya. Mulai dari Hewan, Tumbuhan, dan keindahan Alamnya tak dapat disaingi oleh negara lain, Namun satu barang yang paling terkenal dari Indonesia adalah kekayaan Rempah-rempahnya. 

Hal ini-lah yang menjadi mengundang kehadiran  dari bangsa lain, dimana bangsa lain datang bukan hanya untuk mencari dan bertransaksi dengan sumber daya alam ini, namun bangsa Lain juga datang dengan tujuan untuk ingin menguasai dan mengelola semua kekayaan alam Indonesia. 

Bangsa eropa adalah bangsa yang paling pertama datang dan yang paling lama bertempat di Indonesia. Kedatangan bangsa portugis di Indonesia pada tahun 1509 di Maluku, telah menandakan bahwa era penjajahan dimulai. Kedatangan bangsa barat ini lalu dilanjutkan dengan datangnya bangsa Spanyol pada tahun 1521 (dalam masa penjajahan Portugis) di kerajaan Tidore. 

Ekspedisi dagang ke kepulauan nusantara yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman lah awal mula datangnya bangsa yang ternyata menjadi penguasa sekaligus menjadi penjajah yang paling lama menduduki kekuasaan di Indonesia yaitu bangsa Belanda. 

Tujuan awal kedatangan bangsa Eropa tersebut hanya sekedar berdagang dan mencari rempah-rempah. Namun seiring berjalannya waktu, bangsa Belanda datang tidak hanya untuk bertransaksi namun bangsa Belanda mempunyai keinginan untuk menguasai semua sumber daya alam yang ada di Indonesia, di dalam kata lain Belanda juga mempunyai keinginan untuk menjajah bangsa Indonesia. 

Karena bangsa indonesia pada saat itu masih berbentuk kerajaan-kerajaan dan peralatan persenjataan perang yang masih terbilang belum cukup menunjang jika dibandingkan dengan peralatan persenjataan perang dari bangsa Belanda, Indonesia pun kalah dari peperangan dengan Belanda, dan akhirnya Belanda lah yang menjadi penguasa segala kekayaan pada masa tersebut. 

Belanda memanfaatkan kekuasaan itu untuk mengelola segala sumber daya alam yang terkandung di tanah Indonesia. Belanda pun tak segan untuk melakukan monopoli terhadap rempah-rempah di Indonesia selama periode masa penjajahan yang dilakukan. Pada tahun-tahun setelah Belanda melakukan monopoli, Belanda menjadi negara yang kaya akan rempah-rempah dimana rempah-rempah ini dijual di negara nya sendiri dengan harga yang dinaikkan hingga berkali-kali lipat. 

Namun karena keserakahan yang dilakukan oleh Belanda, Masalah pun tak bisa dihindari dimana Permintaan akan rempah-rempah tidak sebanding dengan penawaran yang lebih meningkat yang pada akhirnya rempah-rempah ini mengalami jatuh harga. Banyak pengusaha yang mengalami kerugian karena dampak dari penurunan harga ini. Di sisi lain, pengusaha juga mengalami kerugian karena adanya persaingan serta Konflik dengan kongsi-kongsi yang datang dari Belanda. 

Karena situasi yang sudah tidak kondusif, banyak kalangan dari bangsa Belanda yang meminta untuk segera dibentuk sebuah organisasi perdagangan yang resmi, yang tugasnya untuk mengelola dan membudidayakan rempah-rempah secara efektif. Dengan segala pertimbangan yang dilakukan, maka pada tahun 1602 pemerintah Belanda mendirikan sebuah organisasi yang bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang pemegang sahamnya adalah pedagang-pedagang besar Belanda. Sebagai fungsi dan peranannya di Indonesia, VOC diberikan hak-hak istimewa sebagai berikut :

  1. Menjadi perwakilan sah pemerintahan Belanda di Asia

  2. Melakukan monopoli perdagangan

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun