Mohon tunggu...
Pohon Kata
Pohon Kata Mohon Tunggu... Freelancer - Going where the wind blows

Ketika kau terjatuh segeralah berdiri, tak ada waktu untuk menangis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Hutan Kalipang

29 Februari 2020   12:59 Diperbarui: 29 Februari 2020   12:55 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan Kalipang Kec. Grogol Kab. Kediri

Pagi yang cerah di Kediri...

Pagi nan cerah, udara segar lalu lalang kendaraan hilir mudik seperti biasanya. Jalur Provinsi yang menghubungkan Blitar - Kediri ramai luar biasa. Route klasik yang saya lintasi hampir 4 tahun ini menuju tempat kerja, tak terasa setelah waktu berlalu. Seberes waktu menempuh perjalanan standart kuda besi saya tendang hanya untuk sekedar parkir disamping puluhan kendaraan yang sudah tertata rapi, pagi itu di tempat kerja.

" Jam 9 kita persiapan ke Kalipang ninjau lokasi jalan yang akan diperlebar ", sambut bos saya di teras.

" Siap bos... dari rekan Perhutani sudah dihubungi?", tukas saya.

" Belum...kalau dari instansi lain sudah, termasuk dari desa", kata bos saya.

Tas punggung butut saya taruh di meja, lantas menyapa dan sekedar berjabat tangan dengan rekan - rekan sekantor yang sudah datang duluan.

Sejurus detik berikutnya, saya meraih handphone menghubungi rekan dari Perhutani untuk memberikan kabar bahwa hari itu kita serombongan akan naik "lagi" ke Kalipang. 

Alhamdulillah beliau diujung sana dengan senang hati mengiyakan untuk berangkat ke lokasi. Waktu dan titik kumpul sudah kita sepakati, pukul 09.00 WIB di Balai Desa Kalipang untuk terlebih dahulu mengadakan rapat dan sekedar breifing ringan bersama lintas instansi.

Seberes kami berkemas dan serasa cukup kami mempersiapkan diri ber empat dari tim kami meluncur. Kuda besi trail lapangan sudah kami siapkan pula, mengingat medan yang akan kami tempuh nantinya sangat menantang dengan medan serta kondisi jalan yang tidak begitu baik apalagi dimusim hujan seperti saat ini. 

Pukul 08.30 WIB kami memacu kendaraan menerobos lalu lintas kota menuju arah barat Kediri yang padat. Beberapa menit kemudian sampailah kami di titik transit untuk mengajak rekan tim kami yang sama. Bersama sama kami menuju Balai desa Kalipang.

Desa Kalipang...

Desa Kalipang merupakan salah satu Desa di Kecamatan Grogol yang terletak di Kabupeten Kediri Propinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak di sebelah barat Sungai Brantas, 14 km dari Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri dengan waktu tempuh sekitar 60 menit dengan kendaraan bermotor. Jarak dari ibu kota kecamatan adalah 8,2 km. 

Desa Kalipang mempunyai luas 1224 Ha dengan kondisi jalan berbukit. Secara administratif mempunyai 5 dusun.9 RW (Rukun Warga) dan 30 RT (Rukun Tetangga).Batas -- batas wilayah Desa Kalipang meliputi: Sebelah utara: Desa Grogol, Sebelah timur: Kec. Banyakan, Sebelah selatan: Hutan Negara, Sebelah barat: Kecamatan Tarokan dan Gunung Wilis.

Secara topografis, Desa Kalipang mempunyai pH tanah 5,5 -- 5,9 (netral), mempunyai kemiringan tempat antara 15-40%, terletak pada ketinggian 450-850 m dpl dan jenis tanah mediteran merah kuning.Menurut Data Grogol dalam Angka tahun 2012, Desa Kalipang mempunyai luas total 1224 Ha. 

Menurut penggunaan lahannya, Desa Kalipang terdiri atas Sawah 126, 64 Ha, Tegal 428,84 Ha, Bangunan dan pekarangan 40,90 Ha, Hutan Negara 500 Ha dan lain-lainnya 127,63 Ha.Desa Kalipang juga mempunyai potensi yang tinggi untuk meghasilkan buah mangga. Sehingga produk unggulan dari Desa Kalipang adalah Mangga, dengan jenis paling banyak adalah mangga podang, dan mangga gadung.

Desa Kalipang mempunyai potensi tanaman buah yaitu buah mangga podang dan gadung.

Desa Kalipang mempunyai beberapa obyek potensial yaitu : air terjun Ngleyangan dan peninggalan situs Kadipaten Panjer, Pasar Tambak Endang dengan perkampungan tradisional Dusun Krampyang. Dusun Kalibago memiliki jurang ngijengan untuk wisata terbang layang dan rafting.

Dusun Kalibago,Kalinanas, Kalipang dan Kajar merupakan tempat agribisnis mangga podang urang dan gadung. Terakhir, Dusun Grogol Kulon merupakan tempat UMKM hasil usaha masyarakat kalipang.(sumber : http://kecamatangrogol.blogspot.com/)

Briefing kecil...

Sampai di Balai Desa Kalipang, kursi meja dan beberapa gorengan serta minuman hangat sudah tersaji. Rapi dan mengesankan buat kami selaku tamu. Gupuh, lungguh dan suguh... filosofi yang sama yang kami pegang tercermin di pagi itu. Senyum dan berbagi sapa tak terelakkan lagi menambah suasana hangat dan kekeluargaan yang erat diantara kami.

Pertemuan pagi itu adalah pertemuan yang sangat penting, utamanya dengan kehadiran perwakilan dari Perhutani selaku pemangku lahan yang akan dilintasi pembukaan jalan.

Pembukaan jalan yang melintasi areal hutan Kalipang nantinya akan menghubungkan Kediri - Nganjuk, juga Kediri ke Tulungagung melalui Lingkar Wilis. Pembahasan tentang hal tersebut sudah melalui proses panjang dan termasuk Program Strategis Nasional yang bertujuan meningkatkan akses jalan, meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sekaligus sebagai jalan penghubung antar Kabupaten.

Dari masing-masing lintas instansi saling melempar saran dan usulan, yang pasti hari itu suasana cerah karena memang saling menyadari bahwa pembangunan jalan tersebut sangat strategis dan berfungsi guna. Kami sadar sebagai tenaga pelaksana harus saling bahu membahu bekerja mengemban amanat untuk esok yang lebih bersinar.

Menyusuri hutan Kalipang...

Menyusuri Hutan Kalipang. dokpri
Menyusuri Hutan Kalipang. dokpri
Seberes kami bertukar kata dan data, kami menuju hutan Kalipang mengecek lokasi untuk kesekian kalinya. 10 menit kami tiba di Pintu Gerbang lokasi, jalanan licin dan berlubang seperti selokan air karena tergerus air hujan. Kendaraan yang kami naiki kami parkir di bawah pepohonan sekedar meneduhi agar tidak terkena terik.

Jalan kaki adalah satu satunya cara kami menyusuri route sejauh 10 km (pulang pergi) mengingat kondisi jalan yang tidak memungkinkan.

Dengan dipandu personil dari Perhutani  Pukul 11.00 WIB kami menyusuri route, tak lupa dibeberapa titik kami plot koordinat untuk nantinya sebagai bahan peta rencana termasuk dokumentasi.

Perjalanan kami lancar, namun cuaca siang hari tidak mendukung. Hujan turun, membuat jalanan semakin sulit hingga memperlambat langkah kami. Jalanan setapak kami lintasi, tapi memang itu alur jalan yang sesuai peta milik Perhutani. Pepohonan menjulang tinggi, rintik gerimis terus menjatuhi kami...jalan naik turun namun terasa dingin di hati. Mengingatkan perjalanan perjalanan saya yang masih disanubari... puluhan tahun yang lalu.

Menyusuri hutan apapun cuacanya selalu membuat kesan yang mendalam, seperti candu...selalu ingin dan ingin lagi mengulangi perjalanan- perjalanan itu.

Tibalah kami diujung perbatasan wilayah Nganjuk, sedetik berikutnya kami berupaya menghangatkan badan dengan membakar sebatang rokok yang mulai basah terkena air hujan. Membuka bekal kami untuk sekedar membasahi kerongkongan yang dari tadi mulai mengering berbagi, selalu saja bisa dinikmati.

Beberapa menit kami berdiskusi...dengan pak Kades, personil Perhutani dan personil Pemangku kepentingan di instansi Kabupaten. Meyakinkan bahwa titik serta route yang kami lintasi tadi sudah betul. Tak lupa juga masing - masing dari kami mencatat dari berbagai sisi tentang kondisi medan yang kami lewati, tentunya kami gores di otak masing-masing  mengingat mengeluarkan kertas catatan bukan pilihan bijak saat itu.

Selepas kami berdiskusi hujan semakin lebat, hingga kami putuskan menyusuri route untuk kembali sekaligus meyakinkan lagi route.

Jalanan setapak seperti aliran sungai, tertutup air yang mengalir akibat hujan.Kaki semakin berat melangkah karena sepatu boot kami penuh juga dengan air. Dengan hati - hati kami berjalan disamping tebing mengantisipasi kondisi dan cuaca yang ada. Longsor, tergelincir, pohon tumbang adalah resiko yang harus diwaspadai. Namun tak mengurangi kebahagiaan saat itu menyusuri hutan "lagi".

Pukul 15.00 WIB kami semuanya sudah turun, mampir warung diujung belantara Kalipang adalah pilihan utama. Mengisi perut serta menghangatkan badan dengan suguhan Jemblem dan segelas kopi hitam panas adalah nikmat yang tiada tara...bahagia itu sederhana bukan?

Kami mengobrol dan berbagi kata lagi, tentang hasil cek lokasi yang baru saja kita susuri.

Semoga keringat dan perjuangan menyusuri hutan Kalipang hari itu bermanfaat. Senyum dan kebahagian "mereka" adalah mimpi saya, kami dan kita semua.

Merupakan suatu kebanggaan dan kebahagiaan yang luar biasa menjadi bagian kecil dari sebuah perjuangan dan sejarah...

Perjuangan untuk menerangi...

Perjuangan untuk berbagi...

Perjuangan saat ini untuk kelak kebahagiaan anak cucu kita...

Semoga Ridho serta atas izin Nya semua bisa diwujudkan...

Aamiin...

Hujan masih belum reda, lelah belum sirna

" Sore itu...kamipun pulang menjemput malam, beristirahat sejenak semoga mimpiku, mimpi kita dan mimpi semuanya terwujud"

(dn) Yang selalu punya mimpi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun