" Saya akan menyarankan...kita hidupkan lagi Karang Taruna di desa kita, kita cari pemuda - pemuda yang rela berkorban demi kemajuan desanya. Ini bukan hanya tentang "nominal" tapi kerelaan untuk berbagi asah , asih dan asuh kepada masyarakat kita. Kalaupun nantinya ada hasil nominal dari kegiatan Karang Taruna tersebut itu merupakan "bonus" dari ibadah yang kita lakukan. Kita bentuk per bidang mulai dari Pendidikan, olahraga dan lain-lainnya. Kalau ini sudah terbentuk, selain membantu pemerintahan desa juga memberdayakan pemuda di desa kita demi kemajuan masyarakat...tentunya dengan cara pandang yang sama dan tak ada saling mencurigai", kata Mas Bagus
" Woow...mas bagus, analisa sampean di luar dugaan saya", pungkasku
" Mari kopinya diminum dulu, nanti keburu dingin", begitu ajakan Kang Pairin kepada kami.
Kamipun menyeruput kopi cangkir cilik (kirlik) yang ada di meja sembari menghisap rokok. Tak terasa di luar sana makin larut, tiba-tiba hp yang saya bawa berdering. Ternyata istri memberitahu kalau ada tamu dirumah.
" Kang Paijo, Kang Pairin mas Bagus saya pamit dulu yo....ada tamu dirumah. Lain waktu disambung lagi semoga bahasan kita malam ini bisa terwujud, menyiapkan calon pemimpin dari desa kita dan semoga desa kita semakin maju. Mbok sum kopinya saya tinggal nggih...yang bayar kang Paijo he..he..he..", ujarku sembari keluar dari warung. Kang Paijo, Kang Pairin, mas Bagus dan mbok sum tertawa berbarengn
" Nggih mas, hati - hati dijalan salam buat mbakyu", pungkas mas Bagus sambil tersenyum.
Dengan langkah santai akupun berjalan menuju rumah, teringat pembahasan kami di warung Mbok Sum...anak-anak, pemuda, siapa yang memeperhatikan mereka selain gurunya...harus kita, kita bina mereka tentang pembentukan karakter, tentang kepemimpinan tentang keuletan dan kemauan untuk selalu belajar dan mengembangkan diri. Karena kami akan beranjak senja, mereka yang punya masa depan desa kami. Kami hanya mengantar dan mendedikasikan kemampuan untuk membekali mereka. Semoga harapan dan impian kami sebagai warga desa kami terwujud...Aamiin.
                                                                             "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya
                                                                                           Beri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"
                                                                                                                                         (Soekarno)
                                                                                                                                               (dn)