Orang tua Umar terkejut. Umar, yang telah lama diarahkan oleh ibunya untuk menjadi seorang astronot yang terkenal dan meraih kesuksesan dalam hidupnya, tiba-tiba menghilang entah ke mana, hanya karena kesalahan teknis dari EAO. Sebelum orang-orang sempat mengekspresikan ketidakpedulian EAO di media sosial, bayangan suram muncul di layar, mendekati kamera dari pesawat luar angkasa. Itu adalah Umar, satu-satunya astronot yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Betapa terkejutnya mereka – ilmuwan dan warga desa Umar – saat mengetahui bahwa dia masih selamat. Meskipun pakaian astronotnya terlihat rusak di beberapa bagian, sebagian besar dirinya masih utuh dan bernafas. Setelah menemukan sebuah kamera yang masih mampu mentransmisikan sinyal, Umar mencoba mengukir sebuah tulisan di atas batu menggunakan pecahan-pecahan dari kapal yang rusak.
“Kapal rusak. Tiada teman. Sendirian. Apa sekarang?”
Tanpa dapat menerima signal apapun dari bumi, Umar memutuskan untuk terus berjalan meraungi mars dengan sisa oksigen yang ia miliki, meninggalkan kameranya. Umar menaruh kameranya kembali di atas tanah mars dan berputar balik, berjalan menuju awan debu bekas kecelakaan kapal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H