Oke, oke, saya sadar betul tentang gula sudah dibahas di poin pertama. Namun, perlu juga untuk diingat bahwa gula dalam bentuk cair yang diminum ternyata bisa jadi penjahat utama yang menyebabkan turun berat badan ketika Ramadan hanya tinggal mitos.
Tak seperti makanan yang mengandung gula dalam bentuk padatan, gula yang berbentuk cair lebih mudah diserap dalam aliran darah, sehingga kadar gula darah pun jauh lebih cepat meningkat dibandingkan jika manusia mengonsumsi makanan padat yang mengandung gula.
Perhatikan pula, bahwa tak semua minuman yang terlihat sehat, betul-betul sehat. Jus buah yang terlihat tak berbahaya juga bisa menjadi penyebab berat badan melonjak jika diproses dengan gula yang tak terkontrol. Hati-hati saat merasa minuman Anda terlalu manis. Untuk amannya, perbanyak konsumsi air putih yang lebih baik untuk tubuh.
3. Mengonsumsi Banyak Makanan yang Bisa Berubah Menjadi Gula
Tak hanya semua makanan yang manis yang cukup berbahaya untuk berat badan. Beberapa makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari oleh manusia juga berpotensi meningkatkan berat badan saat berpuasa, yakni makanan yang mengandung karbohidrat.
Memang betul bahwa karbohidrat adalah salah satu kebutuhan tubuh, namun karbohidrat sendiri sebetulnya terbentuk dari komponen-komponen gula, sehingga di dalam organ pencernaan akan dipecah menjadi gula yang kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh.
4. Kekurangan Bahan Asupan Probiotikk
Hipporates pernah berujar sekitar 2000 tahun yang lalu, bahwa "semua penyakit dimulai dari dalam usus." Artinya, jika usus sehat, maka seluruh tubuh juga bisa sehat dengan berat badan ideal.
Di dalam usus manusia, terdapat triliunan mikroba yang membantu mencerna makanan, dan memerangi berbagai macam bakteri berbahaya, jamur, dan virus. Mikroba dalam usus ini juga berpengaruh besar terhadap kondisi berat badan seseorang.
Oleh karena itu, selama berpuasa upayakan untuk mengonsumsi makanan probiotik seperti yogurt dan kefir untuk tetap menjaga kesehatan organ pencernaan sehingga berat badan tetap ideal.