Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

5 Bukti Cinta Ibu yang Tak Mungkin Terbalas Selama Ramadan

23 Mei 2018   13:10 Diperbarui: 23 Mei 2018   13:18 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hangatnya keluarga tersebab adanya ibu (Sumber: Pixabay)

Setiap ibu pasti pernah merasakan bimbangnya membawa atau meninggal anak ketika melaksanakan ibadah. Jika ditinggal, khawatir terjadi sesuatu pada anak. Sementara jika dibawa ke masjid misalnya, tak menutup kemungkinan anak akan mengganggu jamaah lainnya. Disinilah kemudian ibu sebagai penenang anak dan diri sendiri mulai banyak belajar.

Berapa lama waktu yang ia habiskan untuk kerja ganda ini? (Sumber: Pixabay)
Berapa lama waktu yang ia habiskan untuk kerja ganda ini? (Sumber: Pixabay)
Tak hanya ibadah sunnah yang sedikit terganggu kekhusyukannya, anak-anak yang memang belum baligh juga belum diwajibkan berpuasa. Sehingga walaupun sedang berpuasa dan menahan lapar, seorang ibu yang memiliki anak biasanya harus bersabar tetap memasak untuk anak-anaknya.

Belum lagi, seorang ibu tentu juga adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Ia kemudian yang mengajarkan buah hatinya untuk mulai berpuasa. Dari yang awalnya setengah hari, hingga mampu dan sanggup berpuasa satu hari penuh.

3. Tidur Lebih Larut, Bangun Lebih Pagi

Di bulan Ramadan, jika ditanya siapa yang tidur paling malam dan bangun paling pagi, mungkin kebanyakan jawabannya adalah ibu.

Jika waktu bisa dibeli dan diperpanjang lebih dari 24 jam, maka yang paling cepat membelinya adalah para ibu. Tidur 6-7 jam hanya tinggal kenangan masa remaja.

Coba tengoklah ibu kita pada malam hari. Mungkin saat Anda sedang asyik memainkan gawai, ibu justru masih sibuk di dapur, entah membereskan perkakas yang digunakan saat makan malam, atau bahkan menyiapkan bahan-bahan untuk sahur nanti.

Masakan ibu pasti yang terbaik (Sumber: Pixabay)
Masakan ibu pasti yang terbaik (Sumber: Pixabay)
Lalu coba hitung seberapa sering Anda bangun lebih pagi dari ibu. Mungkin bisa dihitung dengan jari. Sementara ibu selalu bangun lebih pagi, khawatir seluruh anggota keluarganya tidak makan sahur dan tidak berenergi menjalani hari. Walau baru tidur sekitar 3-4 jam, seperti sudah tertanam alarm dalam dirinya untuk sekeluarga.

4. Atur Keuangan Keluarga Sampai Hari Raya

Mengatur kondisi finansial keluarga di saat Ramadan bisa jadi sebuah hal yang menantang. Memang betul bahwa bisa jadi ada tambahan rezeki melalui jatah tunjangan hari raya, namun hasrat untuk menghabiskannya juga meninggi.

Walau begitu, sebagai bendahara keluarga, seorang ibu tentunya harus cerdas membagi-bagi pengeluaran menjadi efektif, sehingga keuangan keluarga tetap bisa dinilai sehat.

Hemat pangkal berkecukupan (Sumber: Pixabay)
Hemat pangkal berkecukupan (Sumber: Pixabay)
Apalagi untuk kalangan menengah ke bawah, ibu adalah orang yang paling dipusingkan ketika Hari Raya hampir tiba. Ia harus cermat mengatur budget untuk zakat, untuk memasak hidangan spesial di hari raya, budget untuk membeli pakaian baru untuk sekeluarga, dan sebagainya.

5. Membangun Suasana Hangat di Rumah 

Ibu adalah orang pertama yang selalu mengetahui kabar semua orang di rumah. Ingat ketika Anda pulang terlalu malam, siapa yang dahulu selalu menelepon sambil menunjukkan rasa khawatirnya, dan selalu marah ketika tidak dikabari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun