Mohon tunggu...
Nadira Aliya
Nadira Aliya Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk tetap menghidupkan pikiran

Halo! Saya Diraliya, seorang penulis lepas yang cerewet ketika menulis namun kalem ketika berbicara. Selamat membaca tulisan-tulisan saya, semoga ada yang bisa diambil darinya :)

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini yang Terjadi Kalau Sahur Sendiri di Kosan (Kisah Nyata)

22 Mei 2018   14:36 Diperbarui: 22 Mei 2018   19:06 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambungkan kabel ke sumber listrik.

Ah, akhirnya saya bisa tidur sekarang.

Tapi saya lupa.

Saya belum memikirkan lauk untuk sahur nanti. Karena pulang terlalu malam, warteg langganan saya sudah tutup sewaktu dalam perjalanan tadi. Saya membuka lemari persediaan makanan. Ah, masih ada kerupuk dan mie instan. Ada juga sebotol bubuk cabai untuk pelengkap nasi yang hangat.

Baiklah, berarti sahur nanti saya akan makan nasi bersama mie instan dengan cita rasa bubuk cabai. .

Iyaa, saya yang kuliah Teknologi Pangan amat paham, berarti sahur saya itu karbohidrat semua. Ditambah bumbu dan mecin penyedap rasa. Tapi buat anak kosan seperti saya waktu itu, sahur bukan tentang mau makan apa, tapi makan apa saja yang ada. Karena ada mie instan, baiklah, itu sudah sangat cukup.

Saya pun berganti pakaian, kemudian merebahkan diri. Memasang alarm untuk bangun pukul 03.45 pagi, sebab saya harus memasak mie instan dahulu nanti.

Oh ya, saya memasak mie instan ini juga di rice cooker yang sama dengan saya memasak nasi. Caranya? Nasi dikeluarkan terlebih dahulu, dicuci, kemudian diisikan air.

Air kemudian dididihkan terlebih dahulu dengan mengatur agar 'jegrekan' rice cooker tetap pada posisi 'cook' (biasanya saya menahan jegrekan rice cooker dengan suatu benda, sebab kalau hanya air, rice cooker entah mengapa enggan berada dalam posisi cook, mungkin kekurangan berat. Anda yang sering memasak pasti paham).

Setelah mendidih, kemudian barulah mie instan dimasukkan, dan didiamkan beberapa saat hingga lunak. Sangat praktis untuk anak kosan seperti saya.

Saya pun tenang dengan membayangkan akan makan mie instan dan nasi hangat di dinginnya pagi nanti. Saya terlelap dan menghapus lelah hari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun