Dilema Memilih Wakil Rakyat
Yang menjadi kegamangan rakyat mungkin pilihan pada caleg. Seperti pengalaman yang lalu memilih Calon legislatif itu yang paling sulit. Seperti memilih kucing dalam karung. Yang kita kenal hanya fotonya  yang berderet-deret di pinggir jalan. Tapi visi - misi dan sosoknya secara jelas tentang rekam jejak caleg itu yang masih kabur.
Sebab kebanyakan mereka hanya mengandalkan poster, tetapi jarang mengenalkan diri untuk menjadi bagian dari masyarakat. Para caleg yang notabene bagian dari partai politik masih minim keteladanan.
Fungsi legislatif dan agresivitas para wakil rakyat membuat undang- undang saja sangat minim. Malah para pimpinannya lebih sibuk mengritik dan menyalahkan pemerintah.
Padahal mereka bagian dari negara yang menentukan arah kemajuan bangsa. APBN, hutang negara, relasi dengan negara lain, produk undang- undang tentu harus ada sinergi antar pemerintah dan perwakilan rakyat.
Jika Pemimpin perwakilan rakyat lebih sibuk mengritik pemerintah lalu apa kontribusi mereka untuk kemajuan bangsa.
Menjadi oposisi bukan berarti asal beda tetapi memberikan masukan konstruktif agar pemerintah bisa melaksanakan pekerjaannya dengan kontrol dari rakyat. Kalau asal beda dan asal mengritik anak TK saja malah lebih kritis.
Tentukan pilihan. Mari ikut serta menentukan arah bangsa ke depan dengan ikut memilih. Sekali lagi Minus Malum. Salam.